Perusahaan Tambang Tutup, Gelombang PHK Bakal Terjadi Lagi di Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Gelombang Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di Kota Balikpapan pada tahun 2016 ini bakal terjadi lagi, mengingat banyaknya perusahaan tambang yang menutup operasionalnya, yang berdampak pada tidak adanya pekerjaan bagi sub-kontraktor-kontraktor.
“Kondisinya memprihatinkan sekali. Gelombang kedua PHK bakal melanda Kota Balikpapan lagi,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Sosial (Disnakersos) Balikpapan Tirta Dewi kepada Inibalikpapan.com, Senin (1/02/2016).
Berdasarkan data di Dinaskersos Balikpapan pada tahun 2015 lalu terjadi gelombang PHK mencapai 7 ribu orang. Hal ini sebagai dampak anjloknya harga minyak dunia maupun harga batubara yang berdampak pada melambatnya perekonomian dunia termasuk di Indonesia. Padahal industri pertambangan baik migas maupun batubara merupakan industri andalan di Kaltim.
“Kami juga tidak menyangka jumlah PHK tahun lalu bisa sampai 7 ribu pekerja. Pekerja ini sebagian bekerja pada perusahaan di Balikpapan. Tetapi mereka rumahnya tidak di Balikpapan,” kata Tirta Dewi. “Pantauan kami setelah dapat pesangon, langsung pulang kampung. Kebanyakan ke Jawa,” tambahnya.
KAMPUNG PHK MASIH DIBAHAS
Sementara itu, mengetani penanganan terhadap para korban PHK, Disnakersos Balikpapan bakal melakukan pelatihan-pelatihan. Tujuannya agar mereka bisa lebih percaya diri dan bisa membuka usaha secara mandiri, seperti wirausaha berbagai bidang, mulai dari bengkel las, service motor, dan usaha lainnya.
“Intinya mereka tetap kami latih, agar bisa mandiri,” kata Tirta.
Lantas bagaimana kabar pembangunan “Kampung PHK” yang direncanakan oleh pemerintah Balikpapan?
Tirta Dewi mengakui rencana itu masih terus dimatangkan, untuk menentukan lokasi dan lahan yang tepat. Selain itu, konsepnya juga disinergikan instansi lain. Apalagi saat ini juga dilakukan penghematan anggaran 15 persen, sehingga masih terkendala.
“Soal Kampung PHK masih terus dibahas,” tegasnya.
BACA JUGA