Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan Kick Off Road to FESyar, Perkuat Kemandirian Ekonomi Pesantren

PASER, Inibalikpapan.com — Kantor Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan menggelar Kick Off Road to Festival Ekonomi Syariah (FESyar) di Pondok Pesantren Trubus Iman Kabupaten Paser pada 16 hingga 17 April. Kick off Road to Fesyar dibuka oleh Bupati Paser yang diwakili Staf Ahli Bidang Kesejahteraan Rakyat Pemerintah Kabupaten, Boy Susanto.

Acara ini dihadiri Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo, Dandim 0904 Kab Paser, Letkol Czi Widya Wijanarko, Kepala Kemenag Kabupaten Paser, H. Abdul Khaliq, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Hj. Ina Rosana, Sekwan DPRD Paser, Amir, Pendiri Pondok Pesantren Trubus Iman, H. Tony Budi Hartono, para tokoh agama Kab Paser, pimpinan perbankan Kabupaten Paser, pimpinan dan pengurus Pondok Pesantren (Ponpes) mitra dan binaan BI Balikpapan serta para ustadz dan santri Ponpes Trubus Iman.

Mengawali sambutannya, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Sri Darmadi Sudibyo menyampaikan, bahwa rangkaian kegiatan Road to FESyar KTI 2021 bertujuan untuk memperkuat halal value chain yang didalamnya mengintegrasikan pengembangan sektor keuangan syariah dan keuangan sosial syariah dengan sektor riil termasuk Pondok Pesantren.

“Rangkaian kegiatan yang akan dilaksanakan meliputi Capacity Building Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren mewujudkan Pesantren sebagai basis ekonomi syariah di Indonesia, Talkshow Pengembangan Wakaf Produktif untuk Kemandirian Ekonomi Pondok Pesantren, Edukasi Ekonomi dan Keuangan Syariah,” ujar Sri Darmadi Sudibyo,

“Kemudian Cinta Bangga Paham Rupiah, Launching QRIS dan Showcase Produk Pondok Pesantren,” tambahnya. Kegiatan ini juga mendukung FESyar (Festival Ekonomi Syariah) Kawasan Timur Indonesia yang akan dilaksanakan pada bulan Juli 2021 yang akan datang.

Sementara itu, Pemerintah Kabupaten Paser menyampaikan apresiasi pengembangan ekonomi syariah yang digagas Bank Indonesia khususnya dalam pemberdayaan ekonomi pesantren.

Boy Susanto juga menyebutkan, besarnya potensi Kabupaten Paser untuk pengembangan Ekonomi dan Keuangan Syariah, karena di Kabupaten Paser memiliki 20 Pondok Pesantren.

“Pada kesempatan tersebut kami juga menyerahkan Program Sosial Bank Indonesia (PSBI) kepada Ponpes Trubus Iman berupa bantuan pemberdayaan usaha air minum sebagai salah satu unit bisnis pesantren,” katanya.

Selain itu, Bank Indonesia juga mengkampanyekan literasi tentang Cinta, Bangga dan Paham Rupiah kepada seluruh peserta sekaligus juga melaksanakan launching QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) untuk Ponpes Trubus Iman Paser, Ponpes Al Muttaqien Balikpapan, dan Ponpes Hidayatullah Balikpapan, sebagai media untuk mempermudah transaksi secara nontunai di lingkungan pondok pesantren.

Lebih lanjut, sebagai bentuk kolaborasi untuk meningkatkan kapasitas usaha pesantren, juga dilaksanakan penandatanganan MoU business matching antara Ponpes Trubus Iman dengan Ponpes Al Muttaqien dalam hal distribusi produk senilai Rp2,5 milyar.

Dalam capacity building pesantren yang menjadi rangkaian Road to Fesyar, seluruh peserta diberikan edukasi tentang pengembangan ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia yang menghadirkan Dr. Daniar selaku pimpinan ponpes Trubus Iman yang menyampaikan prinsip ekonomi dan jual beli dalam Islam, serta Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Balikpapan, Thomy Andryas yang memaparkan kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah Bank Indonesia.

Dalam paparannya, Thomy menyebutkan peran Bank Indonesia sebagai Akselerator, Inisiator dan Regulator dalam pengembangan Ekonomi Syariah di Indonesia.

BI telah menyusun blue print yang menjadi referensi kebijakan pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dengan tujuan mewujudkan Indonesia sebagai pusat ekonomi dan keuangan syariah global. Selain itu, peserta juga diberikan materi terkait pengembangan usaha syariah pesantren melalui pembentukan Himpunan Ekonomi Bisnis Pesantren (HEBITREN) yang menjadi sarana Ponpes saling bersinergi terkait pengembangan bisnis di masing-masing Ponpes.

Kemudian dilanjutkan dengan sharing dari Ponpes Al-Muttaqien terkait usaha-usaha yang dapat dijalankan pesantren.

Di hari kedua, peserta diberikan materi terkait pengembangan Waqaf Produktif untuk pengembangan ekonomi pesantren oleh Dr. Daniar serta dijelaskan terkait best practice model waqaf di Ponpes Trubus Iman yang dapat direplikasi oleh ponpes lainnya.

Acara dilanjutkan dengan diskusi kerjasama ekonomi antar Ponpes untuk membahas pengembangan holding bisnis serta program bersama antara ponpes mitra & binaan BI Balikpapan.

“Ke depan, Bank Indonesia senantiasa berkolaborasi dengan stakeholder untuk melaksanakan edukasi dan sosialisasi sebagai bagian dari strategi utama dalam upaya pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Dengan upaya ini, diharapkan Indonesia akan menjadi pusat ekonomi dan keuangan syariah dunia,” tutupnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.