Peserta KB Aktif 2017 Bertambah 6 ribu

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kota Balikpapan mencatat jumlah peserta KB aktif di tahun 2017 bertambah 6 ribu peserta dari tahun 2016. Jumlah peserta KB aktif tahun 2016 mencapai 66 ribu 889 kemudian bertambah ditahun 2017 menjadi 67 ribu 558 peserta.

Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana (DP3AKB) kota Balikpapan, Sri Wahyuningsih menerangkan di tahun 2017 angka peserta KB aktif hanya bertambah sekitar 6 ribu. Penambahan itupun rata-rata peserta hanya ganti cara penggunaan alat kontrasepsi dan penambahan Pasangan Usia Subur (PUS).

“Rata-rata orang ini hanya ganti cara, misal dari alat kontrasepsi suntik kemudian menggunakan alat kontrasepsi MKJP atau KB jangka panjang seperti IUD, MOW, MOP dan Implant. KB aktif gabungan peserta lama dengan peserta baru dikurangi DO,” terangnya Jumat (19/1/2018).

Menurutnya, tingkat keberhasilan program keluarga Berencana (KB) adalah angka prevalensi pemakaian kontrasepsi (CPR) dan Unmet need KB yang merupakan kebutuhan Pasangan Usia Subur (PUS) untuk ber KB tetapi kebutuhan tersebut (tidak ingin anak lagi atau ingin menjarangkan kehamilan berikutnya) tidak terpenuhi dan tidak memakai alat kontrasepsi.

“Jika unmet need semakin tinggi kinerja kita buruk. Kita tahun 2017 mencapai 15,83 persen dan ini termasuk tinggi. Sedangkan semakin tinggi CPR maka kinerja kita baik karena yang perlu kita tekan adalah Unmet need,” sebut perempuan yang disapa Yuyun ini.

Berdasarkan data dari DP3AKB angka Prevalensi Pemakaian Kontrasepsi (Contraception Prevalence Rate) kota Balikpapan hingga November tahun 2017 mencapai 65,67 persen. Angka itu mengalami kenaikan tidak begitu signifikan dari tahun sebelumnya, dimana tahun 2016 angka CPR mencapai 65,50 persen.

Sedangkan angka unmet need berKB tahun 2017 mencapai 15,83 persen dan angka itu turun apabila dibandingkan dengan tahun 2016 yang mencapai 15,97 persen.

“Sebenarnya garapan kita itu unmet need, bagaimana pasangan usia subur untuk menggunakan KB,” tandasnya.

Yuyun menargetkan angka CPR ditahun 2018 ini mencapai 66,50 persen. Untuk itu, upaya yang dilakukan dengan menekan angka unmet need dengan melakukan penyuluhan dan berbagai kegiatan lainnya yang mendukung peserta ataupun pasangan usia subur untuk berKB.

“Untuk mencapai 100 persen itu ga mungkin karena masih ada ibu hamil dan lainnya. Sehingga kami hanya menargetkan dengan angka. Karena berKB itu tidak hanya dua anak saja cukup tapi bagaimana menjaga ketahanan keluarga,” tutup Yuyun.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.