Petugas KPU Balikpapan Ditolak Pertamina Melakukan Coklit di Apartemen
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Di masa pandemi covid-19, KPU Kota Balikpapan menghadapi kendala melakukan tahapan pencocokan dan penelitian (coklit). Salah satunya di apartemen Pertamina, Balikpapan Barat
Ketua KPU Kota Balikpapan Noor Thoha mengatakan, Manajemen Pertamina menolak Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) yang akan melakukan coklit. Petugas dilarang masuk ke dalam gedung apartemen.
“Kendalanya itu, karena musim corona tidak semua orang didatangi mau menerima. Ada yang memang sama sekali mau menerima, seperti di apartemen di Balikpapan Barat kita belum bisa menembus ini,” ujar Thoha
“Dari Manajemennya (Pertamina) itu lah yang menyampaikan ke kami, bahwa kami tidak boleh masuk dari pintu ke pintu,”
Menurutnya, Manajemen Pertamina hanya memperbolehkan melakukan coklik melalui video call ataupun telpon, menghindari tatap muka. Namun hal itu tidak mungkin, karena ada berkas AA1 yang harus diserahkan.
“Mereka mau lewat video call, lewat telp mau menghindari tatap muka. Masalahnya kan kita harus menyerahkan AA1 yang satu lembar dibagi, satu lembar untuk KPU, 1 lembar untuk bersangkutan,” ujarnya.
Selain itu petugas juga harus menempel stiker tanda sudah dilakukan tahapan coklit dan masuk sebagai daftar pemilih. “Kami harus menempel stiker itu. kita belum bisa menembus in. Karena tidak mau menerima kehadiran kita,” ujarnya’
Pihaknya pun harus berkoordinasi dengan Bawaslu untuk penyelesaiannya. Sehingga bisa dilakukan coklit. “Ini kesulitan kami, sampai sekarang kami belum mendapatkan solusi. Kami harus menghadirkan Bawaslu,” ujarnya.
“Insya allah ada jalan keluar lah, karena mereka itu sudah masuk data kami, kami hanya memastikan berapa orang dalam KK ini yang saat ini masih exist di data kami sambil kami menyerahkan tanda terimanya dan stikernya itu,”
Kendala lainnya lanjut dia, menolak Petugas Pemutakhiran Data Pemilih di lapangan kerap mendapat teguran karena tidak menggunakan seragam dinas. Sementara pakaian yang dibagikan hanya satu. Mereka bertugas hingga sepekan.
“Ada juga yang petugas kami yang kadang-kadang, ini kan kita kasih baju 1, begitu besok ganti baju yang lain oleh teman-teman bagian pengawasan ini ditegur, kok gak pake baju . Itu juga jadi satu hambatan kami tiudak bisa kasih baju sampai 7 hari kan’,” ujarnya.
Kendato begitua dia mengapresiasi kerja Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang telah merampung hingga 50 persen. “Kemarin dari hasil evaluasi sudah 50 persenan, pemilih kita yang hasil singkronisasi DP4 dan DPT terakhir itu 481.118,” ujarnya
“Hari ini sampai kemarin kita evaluasi itu sudah 50 persen. Artinya target kami sudah melampaui batas, karena, setiap hari PPDP itu ditarget 3 rumah sebenarnya,”
Kata dia, dari laporan yang diterimanya bahkan ada Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang menyelesaikan coklit di satu RT. “Ada yang sudah 100 persen dilakukan coklit . Dia melakukan coklit artinya progresnya itu cepat,” ujarnya
“Nah ini kami terima kasih juga teman-teman Petugas Pemutakhiran Data Pemilih yang sudah bekeraj keras untuk melaksanakan tugas-tugasnya.”
BACA JUGA