Pilpres AS: Cawapres Partai Demokrat Janjikan Kesetaraan Peran Muslim Di Pemerintahan

Partai Demokrat Muslim
Tim Walz janjikan kesetaraan peran muslim di pemerintahan saat ia dan Kamala Harris terpilih di pilpres AS (Reuters)

NEW YORK, inibalikpapan.com  – Tim Walz, calon wakil presiden (cawapres) dari Partai Demokrat menjanjikan Muslim Amerika Serikat (AS) akan berperan setara dalam pemerintahan.

Hal ini akan mereka wujudkan jika mereka memenangkan pemilihan presiden (pilpres) AS. Partai Demokrat sedang berjuang memenangkan kembali dukungan umat Islam yang telah terkikis oleh dukungan AS untuk Israel.

Kamala Harris dan Walz, Gubernur Minnesota, berusaha merayu pemilih Muslim yang marah atas dukungan kuat pemerintahan Presiden Joe Biden terhadap Israel selama perang setahun di Gaza melawan Hamas.

Harris telah berjanji untuk terus mendukung Israel.

Ia menekankan dorongannya untuk melakukan gencatan senjata.

Walz gaungkan kata-kata tersebut sambil menjanjikan peran bagi umat Islam.

“Wakil Presiden Harris dan saya berkomitmen bahwa Gedung Putih akan terus mengutuk segala bentuk sentimen anti-Islam dan anti-Arab yang dipimpin oleh Donald Trump. Namun yang lebih penting, komitmen bahwa umat Islam akan terlibat dalam pemerintahan ini. Dan berperan secara berdampingan,” kata Walz dalam pertemuan daring yang terselenggara oleh Emgage Action pada Jumat (4/10).

Emgage Action sebuah kelompok advokasi Muslim Amerika yang baru-baru ini mendukung Harris.

Prediksi pakar pilpres AS pada 5 November antara Harris dan Trump dari Partai Republik akan berlangsung ketat.

Pertarungan ini terutama di negara-negara bagian yang menjadi medan pertempuran seperti Michigan, yang merupakan rumah bagi populasi Muslim Amerika dalam jumlah besar.

Upaya Partai Demokrat Rebut Hati Muslim AS

AS terus mendukung Israel ketika mereka menargetkan Hizbullah di Lebanon.

Meskipun Emgage mendukung Harris, kelompok Muslim lainnya mendesak para pendukungnya untuk tidak mendukungnya dalam pemilu.

Hal ini terutama setelah Partai Demokrat menolak permintaan ketua Palestina pada konvensi partai pada bulan Agustus.

Harris tidak menawarkan perbedaan kebijakan substantif mengenai Israel dengan Biden, yang mengundurkan diri sebagai calon presiden pada bulan Juli.

Trump mengatakan dia akan menerapkan kembali larangan perjalanan yang pernah diterapkannya saat menjadi presiden.

Larangan ini membatasi masuknya orang-orang dari daftar negara-negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam ke Amerika.

Biden mencabut larangan tersebut tak lama setelah menjabat pada tahun 2021.

“Skala kematian dan kehancuran di Gaza sangat mengejutkan dan menghancurkan,” kata Walz.

Harris berupaya untuk memastikan  penderitaan di Gaza berakhir sekarang dan rakyat Palestina menyadari hak atas martabat, kebebasan, dan penentuan nasib sendiri.

Pembicara lain pada acara tersebut termasuk Partai Demokrat AS Senator Chris Van Hollen dari Maryland dan Jaksa Agung Minnesota Keith Ellison.

Keduanya berpendapat bahwa Harris dapat mewakili perubahan dari pendekatan Biden di Timur Tengah.

“Saya tahu dia adalah seorang pendengar. Dia mampu mengubah pikirannya,” kata Ellison.

Ia menambahkan bahwa Harris tidak lahir pada tahun 1940-an, seperti halnya Biden dan Trump.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.