Pipa Lawe-Lawe Putus Diketahui Pada Selasa Sore Melalui Alat Side Scan Sonar

Polda Kaltim dan Managemen Pertamina Kalimantan memberikan penjelasan kepada media di Polda Kaltim (4/4/2018)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Pihak Pertamina mengayakini adanya pipa putus di jalur pipa lawe-lawe PPU pada Senin sore. Kepastian ini didapat setelah melakukan pemeriksaan menggunakan site scan sonar di lokasi utama titik terjadi tumpahan minyak mentah (crude oil).

“Yakin benar mengetahui pada Senin sore setelah pakai alat site scan sonar,”ungkap GM RU V Togar MP usai penjelasan resmi di kantor Polda Kaltim, Rabu sore (4/4/2018).

Pengungkapkan ini merupakan hasil investigasi bersama. Karena pada awalnya pihaknya menilai normal dan tidak tahu.
“tiba-tiba bergeser. Bukan factor alam,” katanya sambil terburu –buru.

Dia mengungkapkan pipa yang putus itu memiliki diameter 20 inci dengan ketebalan 12 mili dikedalaman 25-27 meter perairan teluk Balikpapan.
“Hanya kekuatan eksternal yang besar pipa ini bergesar sampai 100 meter dari posisi aslinya bahkan sampai putus,” ujarnya.
Dia memastikan pipa berbahan baja memiliki usianya 20 tahun dan masih layak pakai.
Pada 31 Maret saat kejadian tumpahan dan kebakaran, GM Pertamina RU V Togar MP menyebutkan minyak yang tumpah itu mendekati bahan bakar kapal. Karena saat pengambilan sampel pada 31 Maret lalu tidak ditemukan cairan minyak berwarna hitam sehingga disimpulkan berupa MFO atau Marine Fuel Oil.

“Kami pastikan yang ada di permukaan teluk Balikpapan adalah crude oil atau minyak mentah dan ada data jumlahnya tapi saya tidak pegang,”ujarnya.

Diakui kejadian ini berdampak terhadap kapasitas produksi di kilang refinery atau pengolahan. Namun hal itu sudah ditangani dengan mendatangkan kapal tanker.
“Memang ada penurunan sebesar 60 persen di primary unit tapi kami maksimalkan juga secondary unit yang disalurkan dari kapal tanker,” tuturnya.

Diketahui Sabtu pagi dini hari 02.30 wita (31/3/2018) diketahui ada tumpahan minyak dalam kapasitas besar berada di permukanaan teluk Balikpapan. Kemudian terjadi kebakaran besar pada pagi pukul 10.30 wita.
Dua kapal nelayan dan satu kapal MV Ever Judger berbendera Panama ikut terbakar.

Kebakaran minyak mentah juga menyebabkan hilangnya nyawa 5 orang warga yang saat itu sedang memancing di teluk Balikpapan. Termasuk matinya lumba-lumba dan biota laut lainnya di kawasan pesisir Balikpapan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.