Pj Gubernur Kaltim : Jika Dua Daerah Sampaikan Status Gawat Darurat, Kita Ambil Alih

Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik bersama Ketua DPRD Provinsi Hasanuddin Mas’ud dan Kapolda Irjen Pol Nanang Avianto, saat menijau langsung Mahulu, Sabtu (18/05/2024)

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi Kaltim siap mengambil alih jika Pemerintah Kabupaten Mahakam Ulu (Mahulu) dan Kutai Barat (Kubar) menetapkan status tanggap darurat.

Hal itu disampaikan Penjabat Gubernur Kaltim Akmal Malik usai meninjau Mahulu bersama Ketua DPRD Provinsi Hasanuddin Mas’ud dan Kapolda Irjen Pol Nanang Avianto, Sabtu (18/05/2024).

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten Mahulu telah menetapkan status tanggap darurat sejak 14-27 Mei 2024 akibat banjir besar yang melanda hingga atap rumah warga atau setinggi 4 meter.

Kini banjir juga mulai melanda Kubar. Sehingga Pj Gubernur meminta masyarakat waspada. Dia khawatir banjir juga akan terjadi di Kutai Kertanegara (Kukar) hingga Kota Samarinda.

“Kita masih menunggu tanggap darurat yang akan disampaikan Bupati Kutai Barat, apabila dua daerah ini menyampaikan status gawat darurat, kita akan ambil alih oleh Provinsi,” ujarnya

“Dampaknya sekarang di Kutai Barat banjir. Nah di Kutai Barat akan bertahan lama itu. Kemudian yang kita khawatirkan, nanti akan kita cek Kutai Kertanegara, selanjutnya ke Samarinda,”

BACA JUGA :

Dia mengungkapkan, berdasarkan hasil diskusi dengan Bupati maupun BNPB perlu mengoptimalkan early waning sistem (Sistem peringatan dini). Sehingga warga bisa lebih waspada.

BANJIR AKIBAT AIR KIRIMAN SUNGAI BOH

Menurutnya, banjir yang terjadi di Mahulu, bukan berasal dari meluapnya Sungai Mahakam. Tapi air kiriman dari Sungai Boh di Kabupaten Malinau, Kalimantan Utara (Kaltara).

“Karena sesuangguhnya bukan air Sungai Mahakamnya naiknya tidak terlalu signifikan yang dari Sungai Boh dari Malaysia juga dari Kaltara,” ungkap Akmal.

“Ini yang besar yang satu ini air yang gak diduga-duga dari masyarakat, sehingga masyarakat tidak siap. Masyarakat mengatakan, kenaikkan debit Sungai Mahakam tidak seperti itu biasanya,”

Sementara terkait listrik yang sempat padam total, dirinya sudah berkoordinasi dengan PLN. Diantaranya dengan memanfaatkan genset-genset yang ada, termasuk menanti bantuan dari Kubar,

“Kita masih menunggu bantuan dari Kutai Barat. Mungkin Pak Kapolda akan menggerakan kekuatan-kekuatan lain. Saya sudah berdiskusi dengan GM PLN beliau mengatakan, siapkan 2 MW,” tuturnya.

“Tapi butuh waktu tiga bulan, kita menunggu lama betul. Jadi kita gerakan geset-genset yang kecil,”

Terkait Pilkada, dia memastikan logistik KPU sejauh ini aman. Sehingga dia tak merasa khawatir. “Pilkada aman, karena logistik KPU itu jauh diatas, jadi tidak masalah,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.