Pj Gubernur Kaltim Tinjau Gudang Logistik KPU Balikpapan, Rencana Dilakukan Di Berbagai Lokasi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Guna melihat langsung persiapan pilkada di Kota Balikpapan, Pj Gubernur Kaltim meninjau lokasi gudang KPU Balikpapan di kawasan Somber Balikpapan Utara, yang menyimpan logistik pemilu yang akan digunakan dalam pilkada, pada Senin (11/11/2024).
Dalam peninjauan tersebut, Pj Gubernur di dampai Pj Walikota Balikpapan, unsur forkopimda, Ketua KPU Balikpapan serta beberapa Asisten dan Kepala OPD di lingkungan Pemkot Balikpapan.
Pj Gubernur Kaltim Akhmal Malik mengatakan, pihaknya berkunjung ke Gudang KPU Balikpapan dalam upaya membangun kebersamaan. Karena persoalan demokrasi tidak bisa diselesaikan oleh penyelanggara sendiri dalam hal ini KPU.
“Secara umum kami melihat apa yang dilakukan KPU berjalan bagus, dan kami apresiasi itu atas dukungan KPU Balikpapan dan tidak ada persoalan,” ujar Akhmal Malik kepada media.
Hanya saja diskusi menjaga agar debat terakhir bisa berjalan dengan damai dan tidak ada suasana panas. Yang disepakati KPU dan forkopimda akan segera rakor untuk menentukan dimana pelaksaaan debat ketiganya.
“Kami serahkan semuanya kepada pihak penyelenggara dan forkopimda Balikpapan,” akunya.
Pihaknya menambahkan, untuk se Kaltim persiapan dari KPU Provinsi sudah sesuai target dan berjalan. Dan rencana akan memonitor ke lokasi penyaluran logistik KPU diberbagai daerah.
“Sekarang kita lihat langsung ke lapangan, dan koordinasi dengan TNI jika lokasinya jauh dari darat dan pedalaman,” imbuhnya.
Pj Wali Kota Balikpapan Ahmad Muzakkir mengapresiasi kinerja KPU Balikpapan. Serta seluruh pihak yang telah bekerja keras dalam mempersiapkan tahapan ini. Ini merupakan bukti nyata dari komitmen kita bersama untuk mewujudkab pemilu yang berkualitas.
“Saya berharap seluruh penyelenggara pemilu bekerka dengan profesional dan penuh integritas dalam penyelenggaraan pilkada 2024. Dan memastikan bahwa pemilihan ini dapat dilaksanakan secara demokratis, jujur, adil dan berintegritas,” pungkasnya.
Ada 50 Petugas Sortir
Raihan (52) salah seorang petugas sortir surat suara mengaku, sudah mulai bekerja sejak akhir Oktober lalu, awalnya ada 90 petugas sortir terus berkurang lagi jadi 50 petugas pelipat.
“Honor sortir Rp 170 ribu perhari, untuk melipat perkotak isi 2000 surat suara dengan upah Rp 600 ribu,” akunya.
Kata Raihan, untuk petugas pelipat dan sortir dari berbagai warga, tapi yang tinggal tidak jauh dari gudang KPU.
Pihaknya menambahkan, sebelumnya juga perna bertugas melipat kertas pada pemilihan presiden dan legislatif lalu.
“Cuma kalau melipat ini cape duduk aja dan pegal, tapi kalau sudah cape betul bisa istirahat sebentar, untuk kerja dari pukul 08.00-17.00 wita,” akunya.
“Tapi juga dikasih makan bagi petugas sortir dan pelipatannya,” tutupnya.
Ketua KPU Balikpapan Prakoso Yudho Lelono mengatakan, dimana pilkada kurang dari 16 hari lagi, untuk itu salah satu komponen penting dalam pilkada serentak adalah Dapat Pemilih Tetap (DPT).
“Kami memberikan apresiasi badan adhoc yang telah bekerja, yang juga didampingi Bawaslu,” ujar Prakoso Yudho Lelono.
Yudho menambahkan, perjalanan pilkada sesuai harapan dan tahapan tahapan harus dituntaskan dan jadi tanggung jawab bersama.
“Saat ini ada tiga pasangan yakni, Rahmad-Bagus, Sabani-Syukri dan Rendi-Edi,” akunya.
DPT Balikpapan Capai 520 Ribu
Dalam rapat pleno tersebut KPU Balikpapan menetapkan Daftar Pemilih Tetap Pilkada 2024 berjumlah 520.986 pemilih.
“Alhamdulillah, KPU Balikpapan telah menyelesaikan Rapat Pleno Terbuka untuk menetapkan DPT untuk Pilkada 2024. Total DPT yang kami tetapkan berjumlah 520.986 pemilih. Yang tersebar di enam kecamatan dan 34 kelurahan di seluruh Balikpapan,” kata Prakoso Yudho Lelono kepada wartawan usai rapat pleno.
Yudho menjelaskan, bahwa penetapan DPT telah melalui proses yang cukup panjang yang melibatkan berbagai tahapan verifikasi. Termasuk peninjauan ulang atas masukan dari masyarakat dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu).
Salah satu kasus yang disorot adalah adanya seorang pemilih di Balikpapan Timur yang belum memenuhi syarat karena usia yang belum mencapai 17 tahun. Sehingga harus dicoret dari daftar.
Di sisi lain, terdapat pula pemilih di Balikpapan Barat yang awalnya tidak terdaftar, namun setelah diverifikasi dan dilengkapi bukti KTP elektronik, akhirnya dimasukkan ke dalam DPT.
“Kami telah memastikan bahwa pemilih yang terdaftar benar-benar memenuhi syarat. Terdapat beberapa kasus yang masuk dari Bawaslu. Salah satunya tentang pemilih yang belum memenuhi syarat usia di Balikpapan Timur, dan setelah dicek, benar usianya kurang dari 17 tahun,” terangnya.
BACA JUGA