PKT Bersama Bisnis Indonesia Gelar Jelajah Agri, Kawal Program Pemberdayaan Petani
BONTANG, Inibalikpapan.com — PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) bekerjasama dengan Bisnis Indonesia menggelar program Jelajah Agri Pupuk Kaltim sejak Selasa (22/8/2022) hingga Kamis (25/8/2022).
Jelajah dilakukan didua lokasi berbeda yakni Kaltim dan Sulawesi Selatan. Pelepasan tim jelajah dilakukan oleh SBU JPP Pupuk Kaltim Muhammad Erriza, SVP Teknologi Heri Subagio dan Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Balikpapan Wilayah Kalimantan Rachmad Subiyanto di Halaman Kantor Pusat Pupuk Kaltim.
Jelajah Agri ini untuk melihat secara langsung proses kerja agroindustri khususnya untuk industri pupuk. Yakni mulai dari proses pembuatan pupuk di pabrik, proses distribusi hingga pemanfaatannya oleh petani di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
Direktur Utama Pupuk Kaltim Rahmad Pribadi menjelaskan industri pupuk memiliki peran vital dalam agroindustri. Sebagai produsen urea terbesar di Asia Tenggara, Pupuk Kaltim menjadi salah satu pionir dalam industri pupuk nasional.
“Karena itu, Program Jelajah Agri Pupuk Kaltim ini dapat melihat secara langsung peran kami di lapangan untuk ikut menguatkan petani. Kami berharap Tim Jelajah Agri yang ada di Kalimantan Timur serta Sulawesi Selatan dapat ikut menyebarluaskan keberhasilan yang sudah dilakukan Pupuk Kaltim,” jelasnya.
Pupuk Kaltim bersama dengan Pupuk Indonesia juga menjalankan Program Makmur sebagai bentuk pengawalan dan pendampingan intensif kepada petani dan budi daya pertanian yang didukung teknologi mutakhir. Program ini merupakan perluasan dari Program Agrosolusi yang sudah dijalankan Pupuk Kaltim pada 2020.
Program Makmur ini juga merupakan langkah aktif PKT mengajak generasi muda kembali bertani dan melihat pertanian sebagai sektor potensial sekaligus mendorong peningkatan penggunaan produk nonsubsidi.
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, proporsi pemuda yang bekerja di sektor pertanian hanya sebesar 19,18% atau turun 10% apabila dibandingkan dengan posisi pada 2011.
“Kami berharap generasi muda dapat melirik sektor pertanian sebagai sektor yang potensial. Kami ingin memuliakan petani,” harap Rahmad.
Tahun ini, Pupuk Kaltim mendapatkan penugasan untuk dapat menjalankan Program Makmur pada 60.000 hektare di seluruh Indonesia. Untuk wilayah Kalimantan Timur, Pupuk Kaltim mendapatkan penugasan seluas 7.622 hektare sedangkan untuk wilayah Sulawesi Selatan seluas 1.252 hektare.
SVP SBU JPP Pupuk Kaltim Muhammad Erriza menambahkan PKT mendukung terlaksananya program ini. Lanjutnya Bisnis Indonesia akan merekam proses pembuatan pupuk mulai dari produksi di Bontang sampai dengan penyaluran ke seluruh Indonesia.
“Tim Jelajah Agri Pupuk Kaltim akan melihat lebih dekat bagaimana proses pembuatan pupuk di pabrik, proses distribusi hingga pemanfaatannya oleh petani di lapangan,” katanya sesaat sebelum melepas Tim Jelajah Agri Pupuk Kaltim, Selasa (22/8/2022).
Erriza mengatakan peningkatan kesejahteraan petani sangat dibutuhkan untuk memberikan manfaat secara luas. Karena itu, PKT bersama Pupuk Indonesia menggagas program agrisolution yang saat ini berubah namanya menjadi Program Makmur. Ini adalah program ekosistem pendampingan petani dan budi daya pertanian berkelanjutan.
Misi eksplorasi Jelajah Agri akan dimulai hari Selasa ini (22/8) dengan mengunjungi pabrik untuk melihat dari dekat proses pembuatan pupuk hingga pupuk siap untuk didistribusikan.
Pada kesempatan sama, Kepala Perwakilan Bisnis Indonesia Balikpapan Rachmad Subiyanto mengapresiasi dukungan Pupuk Kaltim sehingga program ini dapat terlaksana dengan baik.
“Tentunya kami juga mengapresiasi seluruh pihak karena ketahanan pangan ini menjadi hasil dari agroindustri yang perlu mendapat perhatian kita semua,” katanya.
Ada dua tim yang melakukan jelajah kali ini yakni di Kalimantan Timur dan di Sulawesi Selatan. “Kami akan berupaya mengamplifikasi program pemberdayaan yang sudah dilakukan Pupuk Kaltim secara lebih luas lagi ke level nasional, seperti program agrosolution maupun program makmur. Semoga jelajah ini bisa memberi manfaat bagi kita semua dan menguatkan ketahanan pangan kita,” pungkasnya.
BACA JUGA