PLN EPI dan Konsorsium Indokorea Gas Sepakat Kembangkan Infrastruktur LNG di Nusa Tenggara

PLN EPI
Penandatanganan Joint Development Agreement (JDA) pengembangan infrastruktur midstream LNG cluster Nusa Tenggara antara PLN Energi Primer Indonesia dan Konsorsium Indokorea Gas di Jakarta pada Jumat, (22/3) yang dilakukan oleh Direktur Utama PLN Energi Primer Indonesia Iwan Agung Firstantara (keempat dari kanan) Direktur PT Prima Osean Nusantara Pieters Adyana Utomo (tengah), dan Presiden Direktur Enviromate Technology International Suriyanto (keempat dari kiri) disaksikan oleh Direktur Perencanaan Korporat dan Pengembangan Bisnis PLN Hartanto Wibowo (ketiga dari kanan), Direktur Manajemen Pembangkitan PLN Adi Lumakso (kedua dari kanan), Direktur Gas dan BBM PLN Energi Primer Indonesia Rakhmad Dewanto (kanan). Foto Inibalikpapan/ PLN

JAKARTA, Inibalikpapan.com – PT PLN Energi Primer Indonesia (PLN EPI) bersama Indokorea Gas Consortium sepakat kembangkan infrastruktur midstream Liquefied Natural Gas (LNG), khususnya di cluster Nusa Tenggara.

Kesepakatan diawali dengan penandatangan Joint Development Agreement (JDA) di Jakarta, Jumat, (22/03). Kerjasama ini dalam upaya PLN merealisasi gasifikasi pembangkit untuk Cluster Nusa Tenggara.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan PLN telah memulai proyek gasifikasi di cluster Nusa Tenggara. Menurutnya upaya ini bagian dari transisi energi yang telah dicanangkan pada strategi Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Nantinya, sebanyak 25% pasokan listrik akan bersumber dari pembangkit gas. Hal ini sekaligus untuk meningkatkan akses energi yang lebih bersih dan lebih terjangkau bagi masyarakat setempat.

“Gasifikasi yang dilakukan oleh PLN di wilayah Nusa Tenggara ini merupakan implementasi dari Accelerated Renewable Energy Development (ARED). Bertujuan untuk mendorong kemajuan ekonomi masyarakat setempat melalui penyediaan energi yang lebih bersih dan terjangkau,” ujar Darmawan.

Direktur Manajemen Pembangkitan PLN, Adi Lumakso mengatakan kemitraan ini menjadi langkah signifikan dalam memajukan infrastruktur midstream LNG di NTB dan NTT.

“Proyek ini sangat penting untuk mendorong transisi energi di PLN yang sekaligus merupakan upaya efisiensi melalui konversi bahan bakar diesel ke gas” kata Adi.

Baca juga :

Adi berharap dengan terjalinnya kerja sama ini dapat mendorong penyelesaian pembangunan infrastruktur midstream LNG dengan tepat waktu. Sehingga realisasi pengurangan emisi dan efisiensi dapat segera terwujud.

Tahap I Kapasitas 377 MW

Direktur Utama PLN EPI Iwan Agung Firstantara mengatakan pengembangan infrastruktur midstream LNG di wilayah Nusa Tenggara akan melibatkan enam lokasi. Yakni di pulau Lombok, Sumbawa, Flores, dan Timor dengan total kapasitas 377 MW pada tahap pertama.

“Pengembangan infrastruktur midstream LNG menjadi langkah penting. Hal ini akan memainkan peran kunci dalam transisi energi menuju pengurangan penggunaan bahan bakar fosil. Dan juga dukungan terhadap energi terbarukan,” ungkap Iwan.

Harapannya, pembangunan infrastruktur midstream LNG di wilayah Timur Indonesia, termasuk Nusa Tenggara, akan membantu mengurangi ketergantungan pada BBM. Termasuk mendukung pengembangan energi terbarukan melalui fasilitas midstream LNG yang dikelola oleh PLN EPI.

Hal yang sama disampaikan Direktur PT Prima Osean Nusantara Pieters Adyana Utomo. Pieters Adyana mengapresiasi terwujudnya kerja sama ini. Pemanfaatan gas memiliki peranan penting dalam transisi energi apalagi Indonesia masih memiliki cadangan gas yg berlimpah.

“Kerja sama ini tentunya menyoroti pentingnya peran gas dalam transisi energi, terutama mengingat Indonesia memiliki cadangan gas yang melimpah,” ungkapnya.

Melalui Executive Vice President Energy Business Division Kogas Tech, Min Ho Song menyampaikan Kogas tech memiliki pengalaman dalam pengembangan fasilitas terminal dan regasifikasi LNG. Min Ho mengapresiasi atas kepercayaan yang diberikan konsorsium Indokorea Gas.

“Kogas tech memiliki pengalaman dan teknologi dalam pengembangan fasilitas terminal dan regasifikasi LNG terutama di Korea Selatan. Kogas tech ingin berkontribusi bersama PLN EPI dalam pengembangan midstream LNG untuk mewujudkan transisi energi khususnya di sektor kelistrikan di Indonesia,” pungkas Song.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.