Pola Distribusi Bergilir Air PDAM, 1 Hari Ngalir 5 Hari Mati Air

Dirut PDAM Balikpapan, Haidir Effendi. Foto: Andi Iwe

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sistem distribusi bergilir yang mulai diterapkan hari ini oleh PDAM Balikpapan, jangan diartikan bahwa pelanggan di IPAM akan mendapat aliran air selama tiga hari. Bagi pelanggan yang selama ini mendapat pasokan dari IPAM Kampung Damai, dan IPAM Batu Ampar, siap-siap alami distirbusi air mengalir 5 hari sekali.

Dirut PDAM Haidir Effendi menjelaskan pola distribusi air bergantian tiga hari sekali  di dua instalasi pengolahan air minum (IPAM ) itu bukan berarti masyarakat mendapatkan aliran distribusi air selama tiga hari.

Untuk adilnya dilakukan pemerataan aliran distribusi air. Misalnya di IPA Kampung Damai dari tiga hari operasi itu,  satu hari mengalir untuk pelanggan yang ada di dataran bawah, hari kedua air mengalir untuk pelanggan yang berada didataran tinggi dan hari ketiga untuk pelanggan berada jauh dari IPAM PDAM.

“Jadi tidak harus tiga hari dapat,  minimal dalam tiga hari itu semuanya dapat. Supaya adil kita setting daerah dekat itu hari pertama. Itu pengaturan dilakukan manual. Kalau nggak gitu nggak kebagian yang jauh yang dekat pasti borong. Kita upayakan pemerataan, ” jelasnya (15/2/2016).

Sampai kapan kondisi ini berlangsung, kata Haidir bergantung pada curah hujan.
“Kalau kita nggak bergiliran distirbusi air maka ketesedian air hanya sisa 11 hari. Kalau bergantian seperti ini daya tahan sampai 24 hari, “urainya.

Sementara kemampuan distirbusi air waduk Manggar menyusut hingga 50 persen dari 800 liter/detik menjadi 400-500 liter/detik.

Dari informasi BMKG kata Haidir sampai akhir Maret ini tidak terjadi curah hujan tinggi. “Pengaruh iklim El Nino ini. Kondisi bisa sampai akhir Maret,” tandasnya.

Soal rencana PDAM Balikpapan memanfaatkan sumber air dari sejumlah bendali, masih sulit dilakukan. Haidir Effendi mengatakan  secara teknis, PDAM belum siap karena butuh peralatan yang mendukung. Sementara PDAM belum memiliki unit pengolahan air yang bergerak (mobile).

“Teknis kita belum siap. Bendali itu kan air limbah masuk juga disitu jangan sampai ini masuk malah meracuni masyarakat. Jadi kita teliti dulu kualitasnya. Kuantitas juga belum cukup. Kita tidak punya pengolahan mobile jadi harus masuk ke instalasi dulu. Kalau pasang pipa itu tidak sebentar. Jadi itu masih lama,”tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.