Top Header Ad

Polda Kaltim Sita 2.200 Kg Daging Babi Ilegal di Pelabuhan Semayang Balikpapan

Daging babi ilegal yang disita Polda Kaltim / IST

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Subdit Gakkum Ditpolairud Polda Kaltim menyita daging babi illegal seberat kurang lebih 2.200 kilogram di Pelabuhan Semayang Balikpapan, Jumat 20 September sekitar pukul 02.30 Wita dinihari.

Daging babi itu dibawa menggunakan dari Sulawesi truk hino, namun sayangnya saat dilakukan pemeriksaan ternyata tak dilengkapi surat kesehatan   dari Karantina Kesehatan Wilayah Kota Palu.

Kasus ini, berawal dari laporan masyarakat terkait dugaan pelanggaran hukum karantina hewan yang kemudian ditindaklanjuti Polda Kaltim dengan melakukan pemeriksaan kendaraan yang masuk ke Balikpapan di Pelabuhan Semayang.

Dalam kasus itu, dua orang terlapor inisial DGL yang merupakan pedagang asal Tanjung Selor Kalimantan Utara (Kaltara) dan G yang merupakan petani dari Barito Timur Kalimantan Tengah (Kalteng) diamankan.

Kedua orang terlapor tersebut yang terlibat dalam pengiriman, beserta barang bukti daging babi illegal dibawa ke Kantor Ditpolairud Polda Kaltim untuk pemeriksaan lebih lanjut,

Kasus ini dilaporkan dengan Laporan Polisi Nomor: LP/A/18/IX/2024 dan LP/A/19/IX/2024, di mana keduanya terkait dengan pelanggaran Undang-Undang No. 21 Tahun 2019 tentang Karantina Hewan, Ikan, dan Tumbuhan. Pelaku diduga melanggar Pasal 88 huruf a dan c jo Pasal 35 ayat (1) huruf a dan c.

Setelah gelar perkara dilakukan, petugas menerbitkan Laporan Polisi dan melimpahkan para pelaku beserta barang bukti ke Balai Karantina Pertanian Kelas I Balikpapan untuk proses hukum lebih lanjut.

Kasus ini menjadi perhatian karena peredaran daging tanpa sertifikat kesehatan dapat mengancam kesehatan masyarakat dan kelestarian lingkungan.

Ditpolairud Polda Kaltim berharap dapat terus menjaga ketertiban dan keamanan, khususnya dalam upaya pencegahan peredaran produk hewan yang tidak memenuhi standar kesehatan. / Humas Polda Kaltim

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.