Potensi Ekspor Kaltim Diperkirakan Meningkat
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Provinsi Kaltim memperkirakan potensi ekspor akan meningkat setelah program direct call atau pelayanan langsung pengiriman barang ke luar negeri diresmikan.
Pasalnya direct call akan mempercepat atau memangkas waktu pengiriman barang ke luar negeri dan biaya hingga 50 persen. Sehingga akan memacu ekspor Kaltim.
“Karena memang kita bisa memiliki nilai tambah yang besar dan memiliki daya saing di pasar global,” kata Asisten Perekonomian dan Administrasi Pembangunan Pemerintah Provinsi Kaltim Ichwansyah
Menurutnya, pihaknya telah menyiapkan beberapa strategi guna memacu ekspor Kaltim. Khususnya memacu peningkatan produk ekspor yang bernilai tambah tinggi untuk menurunkan tingkat ketergantungan pada ekspor produk primer.
Kata dia, ada tiga strategi yang bakal dilakukan Pemerintah Provinsi Kaltim untuk mendorong peningkatan eskpor yakni koordinasi dan sinkronisasi dengan instansi terkait terhadap perbaikan mutu barang potensi ekspor.
Lalu memperkuat kelembagaan ekspor melalui sosialisasi pengembangan sistem informasi online, Indonesian National Single Window (INSW), dan pemanfaatan peluang pasar. Begitupun ekspor untuk pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) akan melalui program pendampingan.
Kemudian, mengembangkan produk potensi ekspor berdasarkan potensi daerah. Misalnya di Kabupaten Kutai Timur, di mana percepatan penyelesaian pembangunan Pelabuhan Kawasan Industri dan Pelabuhan Internasional (KIPI) Maloy akan dilakukan untuk mengejar realisasi penghilirian kelapa sawit menjadi CPO.
Saat ini India masih negara tertinggi negara tujuan ekspor tertinggi 23,06 persen atau USD 3,05 miliar, disusul Tiongkok dengan nilai USD 2,86 miliar atau 21,64 persen, Jepang USD 1,57 miliar dengan pangsa 11,88 persen maupun Korea Selatan USD 1,13 miliar sebesar 11,74 persen.
BACA JUGA