PPATK Melaporkan Sekitar 80 Persen Perputaran Uang Judi Online Didominasi Pelajar dan Mahasiswa
JAKARTA, Inibalikpapan.com – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) melaporkan perputaran uang judi online sekitar 80 persen didominasi generasi muda.
Demikian disampaikan Koordinator Kelompok Humas PPATK Natsir Kongah. Mereka berasal dari kelompok pelajar dan mahasiswa, dengan transaksi rata-rata di bawah Rp100 ribu per hari.
“Mereka rata-rata bertransaksi kecil, di bawah Rp100 ribu, tetapi jika dikalikan jumlah pemain yang begitu besar, dampaknya sangat signifikan,” ujarnya dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.
Kelompok pelajar dan mahasiswa dinilai sangat rentan terjerat judi online. Berdasarkan data yang dihimpun PPATK, hampir satu juta yang terlibat dalam aktivitas terlarang tersebut.
Meski, Transaksi kecil, namun aktifitas judi online justru dilakukan secara rutin. Kondisi itu telah mempengaruhi ekonomi keluarga. Apalagi hingga 70 persen penghasilan harian digunakan untuk bermain judi.
“Jadi lebih banyak penghasilan yang didapatkan itu digunakan untuk bermain judi online. Dan ini akan sangat berbahaya ya, berbahaya buat kondisi ekonomi, buat kesejahteraan masyarakat kita,” ujarnya
BACA JUGA : Satgas Terpadu Pemberantasan Judi Online
Dia menjelaskan. perputaran uang judi online tahun ini diperkirakan mencapai Rp900 triliun, jika langkah pencegahan tidak diperkuat.
PPATK berharap koordinasi dengan berbagai pihak, seperti Polri, OJK, industri perbankan, dan penyedia dompet digital, dapat menekan angka tersebut hingga separuhnya.
Lonjakan signifikan sejak 2017, dimana perputaran uang judi online meningkat dari Rp2 triliun pada 2017 menjadi Rp15,7 triliun pada 2020, dan mencapai Rp327 triliun pada 2023.
PPATK juga mengapresiasi dukungan industri perbankan dan penyedia e-wallet dalam menekan aktivitas judi online, lantaran beberapa platform populer seperti Dana dan Gopay telah meningkatkan pengawasan untuk membatasi transaksi mencurigakan.
“Kami terus mempersempit ruang gerak pelaku judi online, terutama untuk melindungi generasi muda. Ini adalah tanggung jawab bersama,” ujarnya.
BACA JUGA