Presiden Buka Muktamar Pemuda Muhamadiyah, Penduduk Indonesia Capai 280 Juta, Sebanyak 66,3 Juta Usia 15-30 Tahun
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Jumlah penduduk Indonesia terus meningkat. Bahkan data terbaru mencapai 280 juta. Hal itu disampaikan Presiden Joko Widodo saat membuka Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah di Gedung BSSC Dome Balikpapan, Rabu (22/02/2023) siang.
Presiden juga membeberkan tentang potensi penduduk Indonesia yang akan didominasi usia produktif. Karena itu juga menjadi bagian penting bagi pemuda termasuk Pemuda Muhamadiyah untuk dapat menjadi bagian ikut lompatan menjadikan Indonesia negara maju pada 2045 mendatang.
“Jumlah pemuda saat ini sangat besar, struktur demografi Indonesia saat ini didominasi oleh generasi muda. Tahun 2023 jumlah penduduk kita sudah 280 juta,” ujar Presiden Jokowi dalam sambutannya.
Dia mengatakan, terbesar usia remaja hingga pemuda, 15-30 tahun, sebanyak 66,3 juta. Bonus demografi tersebut harus digarap lebih baik, khususnya dalam menyiapkan sumber daya manusia (SDA).
“Karena bonus demografi yang kita dapatkan jangan sampai menjadi beban, tetapi menjadi modal kita untuk melompat maju menjadi negara yang adil, makmur dan berkemajuan, Indonesia maju,” katanya.
“Kalau bonus demografi ini tidak betul-betul tidak kita garap secara baik ni akan menjadi beban kita semua,”lanjutnya.
Menurutnya, pembangunan SDM ke depan sangat penting, menghasilkan SDM yang produktif dan inovatif. Seperti sejumlah negara-negara di Asia yang kini sangat maju, sepertu Korea Selatan, Jepang dan Taiwan.
Negara-negara tersebut, menjadi sangat maju karena SDM-SDM yang ada mampu menghasilkan produk-produk yang dibutuhkan negara lain baik di Amerika hingga Eropa ataupun perusahaan besar.
“Apa sebabnya? Ternyata mereka memiliki barang, memiliki produk yang dihasilkan oleh SDM-SDM mereka yang menyebabkan negara lain itu tergantung pada dia,” tandasnya.
Berbeda dengan negara-negara di Amerika Latin yang sejak tahun 50 hingga 60-an telah masuk negara berkembang. Justru hingga kini masih belum menjadi negara maju.
“Jadi dengan SDM yang banyak negara-negara di Amerika Latin tetap terus menjadi negara berkembang, kita tidak mau seperti itu,” ujarnya.
“Kita sekarang negara berkembang tapi keinginan menjadi negara maju itu harus, dengan cara apapun, harus,”tandasnya.
Pembukaan Muktamar juga dihadiri Ketua Umum PP Muhamadiyah, Tokoh nasional Megawati Soekarnoputri, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Gubernur Kaltim, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wali kota Balikpapan H. Rahmad Mas’ud.
BACA JUGA