Presiden Jokowi Ingin PBNU “Bawa Pulang” Ainun Najib dari Singapura
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com — Pada pelaksanaan kegiatan pengukuhan PBNU yang dilaksanakan di Balikpapan Sport and Covention Center (BSCC) Dome, Senin (31/1/2022).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) melihat jika NU yang memiliki jaringan yang sangat luas, pengurusnya yang ada di seluruh Provinsi baik tingkat Kota hingga kelurahan, di luar negeri pun NU cukup berkembang dengan pesat dengan cabang istimewah ada dilebih dari 100 negera di dunia.
“Jika jaringan ini digerakan dan dikonsolidasikan untuk menggulirkan agenda strategis nasional, bisa menjadi kekuatan besar yang potensial,” ujar Jokowi.
Kata Jokowi, saat ini perubahan yang cepat akibat revolusi industri dan juga pandemi Covid-19, menuntut cara-cara baru yang inovatif, modernisasi digitalisasi, otomasi tak mungkin lagi bisa dihindari.
“Saya membayangkan beberapa waktu ke depan NU memiliki database jamaah yang lengkap canggih dengan bantuan teknologi digital, memakai artifisial intelijen, memakai mesin learning, dan ini sangat mungkin bisa direalisasikan karena NU memiliki SDM-SDM yang sangat baik dan mengerti mengenai ini,” jelas Jokowi.
“Saya juga membayangkan NU punya marketplace yang handal, tempat konsumen dan produsen NU bertransaksi secara praktis, dan memasukan produk-produk unggulan dari warga NU dalam rantai pasok global,” sambungnya.
Jokowi juga yakin NU juga dapat memiliki platfom edutek yang juga mempunyai platfom learning, manajemen sistem yang handal, sehingga memfasilitasi jutaan santri untuk mengaji dari semua kiai-kiai besar, ilmuan, teknolog, dan enterprenuer dimana pun dan kapanpun secara mudah dan murah.
Jokowi kemudian bercerita tentang salah satu orang, yang lain masih banyak lagi, beliau ini kerja di Singapura, dan Jokowi sudah kenal selama 7 tahun yang lalu, beliau dapat mengerjaian apapun bisa, namanya mas Ainun Najib, orang NU.
“Gajinya disana sangat tinggi sekali, tapi kalau dibawa ke Indonesia harus menggaji lebih besar dari yang diberikan perusahaannya yang di Singapura,” akunya.
“Ini tugasnya nanti para Kiai, kalau beliau yang langsung berbicara kepadanya, di gaji berapapun bismilah pasti mau,” sambungnya.
Dikutip dari berbagai sumber, Ainun Najib lahir pada 20 Oktober 1985 di Balongpanggang, Gresik, Jawa Timur. Dia merupakan sosok di balik lahirnya gerakan kawal Covid-19 dan juga pernah merilis situs kawalcovid19.id. Ainun bersama dua rekannya juga membuat situs kawalpemilu.org pada tahun 2014.
Di Singapura, Ainun Najib bergabung mewakili NTU dalam perlombaan pemrograman ACM ICPC tahun 2006-2007 bersama dua mahasiswa Indonesia lainnya.
Tim ini menjuarai ACM ICPC level regional Asia di Teheran, Iran (2006), dan ikut bertanding di level dunia di Tokyo, Jepang (2007).
Setelah lulus, ia bergabung dengan IBM Singapura sebagai software engineer, dan setelah itu menjabat sebagai konsultan senior.
Pada 2014, Ainun Najib sempat bekerja dan tinggal di Singapura bersama istri dan dua anaknya. Saat itu pula, dia bersama empat orang Indonesia lain menyumbangkan waktu dan tenaga untuk mewujudkan situs kawalpemilu.org yaitusitus crowdsourcing digitalisasi dan penghitungan hasil pemilihan presiden 2014 berdasarkan scan formulir C1 dari KPU.
Saat itu, Ainun mendapatkan ide ketika mendapat ajakan untuk mengawal pemilu yang disarankan berbagai pihak seperti KPU, Presiden SBY dan kedua calon presiden dan wakil presiden.
Akhirnya, Ainun Najib mendirikan Kawal Pemilu usai berdiskusi dengan Felix dan Andrian. Kedua temannya itu merupakan Googler yang dikenalnya ketika sama-sama menjadi peserta olimpiade programming internasional tingkat perguruan tinggi (ACM ICPC) di Tokyo, Jepang, tahun 2007.
BACA JUGA