Presiden Jokowi : Pembangunan di IKN Harus Kedepankan Penghijauan

Titik Nol IKN / ist / inibalikpapan

SEPAKU, Inibalikpapan.com – Presiden Joko Widodo menyampaikan bahwa saat ini pemerintah tengah memulai kegiatan penghijauan Kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN). Presiden menilai langkah tersebut adalah untuk membangun hutan hujan tropis di IKN dengan tanaman yang beragam.

Demikian disampaikan usai melakukan penanaman pohon bersama dengan masyarakat dan siswa sekolah di lokasi Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP), IKN.

“Yang kedua tadi dan yang ketiga ini adalah dalam rangka membangun kembali reforestasi, penghutanan kembali, penghijauan kembali dalam rangka kita mendapatkan tropical rain forest, dari monokultur menjadi tropical rain forest, dari hanya eucalyptus jadi bermacam-macam jenis pohon, jenis tanaman yang kita tanam seperti yang sekarang kita lihat,” kata Presiden.

Kepala Negara menekankan bahwa Nusantara dibangun dengan konsep forest city. Presiden menyebut pembangunan di IKN harus mengedepankan penghijauan yang dimulai dari lahan hingga gedung yang dibangun.

“Konsep Nusantara ini kan forest city artinya kawasan ini harus hijau, lingkungan di sini juga harus hijau, dan yang terakhir gedungnya juga harus gedung-gedung yang hijau—green building,” imbuhnya.

“Sehingga ini mulai karena pas musim hujan sudah mulai turun, kita mulai menanam,” sambungnya.

Sementara itu, terkait penghijauan yang dilaksanakan di area Sumbu Kebangsaan, Presiden Jokowi menyebutkan tanaman yang ditanam di sana adalah untuk menghiasi area sekitar Istana Kepresidenan.

“Kalau tadi di lingkungan istana adalah tanaman-tanaman yang berkaitan dengan estetika, tabebuya, ada jakaranda, ada flamboyan, ada semuanya kita tanam di situ, tapi estetika,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Kawasan IKN telah selesai dilakukan, dengan produksi bibit yang cukup banyak dari Persemaian Mentawir, ke depan kegiatan serupa akan dilanjutkan di kawasan luar IKN.

“(Jika) lingkungan kawasan IKN ini sudah selesai, melebar ke luar IKN. Saya kira produksi di Mentawir itu kan 15 juta bibit per tahun, jumlahnya banyak sekali,” tandasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.