Top Header Ad

Presiden Prabowo Instruksikan Jajarannya Tahan Diri Tanggapi Tarif Baru AS

Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 7 Maret 2025. (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Prabowo Subianto memimpin rapat terbatas bersama sejumlah Menteri Kabinet Merah Putih di Istana Merdeka, Jakarta, pada Jumat, 7 Maret 2025. (Foto: BPMI Setpres)

JAKARTA, Inibalikpapan.com – Presiden Prabowo Subianto, menginstruksikan seluruh jajarannya untuk menahan diri dan tidak memberikan komentar publik terkait kebijakan pembaharuan tarif impor yang diumumkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Instruksi ini disampaikan melalui Menteri Sekretaris Negara, Prasetyo Hadi, demi menjaga stabilitas nasional di tengah dinamika global.

“Presiden Prabowo meminta seluruh jajaran tetap cermat dan tidak gegabah dalam menyikapi kebijakan tarif baru dari Amerika Serikat. Kita harus menjaga situasi dalam negeri tetap kondusif,” ujar Prasetyo dilansir dari suara.com jaringan inibalikpapan.

Komentar Resmi Hanya Lewat Tiga Menteri

Prasetyo menegaskan, seluruh komunikasi resmi pemerintah terkait kebijakan AS hanya akan disampaikan oleh tiga menteri kunci, yakni:

  • Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto,
  • Menteri Luar Negeri Sugiono,
  • Menteri Keuangan Sri Mulyani.

“Ketiga menteri tersebut akan memberikan pernyataan sesuai bidangnya, untuk memastikan komunikasi pemerintah tetap terarah dan tidak menimbulkan spekulasi publik,” tegasnya.

Tiga Gebrakan Strategis Presiden Prabowo Hadapi Gejolak Ekonomi Global

Menanggapi perkembangan global, Deputi Diseminasi dan Media Informasi Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO), Noudhy Valdryno, menyampaikan bahwa Presiden Prabowo telah merancang tiga strategi utama untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional.

BACA JUGA :

1. Perluasan Kemitraan Dagang Internasional

Indonesia terus memperkuat hubungan dagang dengan bergabung ke dalam BRICS dan menandatangani berbagai perjanjian seperti:

  • RCEP, mencakup 27% perdagangan global,
  • OECD, mencakup 64% perdagangan global,
  • CP-TPP, IEU-CEPA, I-EAEU CEPA, dan berbagai perjanjian bilateral dengan Jepang, Korea, Australia, Pakistan, dan lainnya.

“Langkah ini meningkatkan posisi Indonesia dalam rantai pasok global dan memperluas akses pasar,” ujar Noudhy.

2. Percepatan Hilirisasi Sumber Daya Alam (SDA)

Presiden Prabowo menekankan pentingnya hilirisasi untuk meningkatkan nilai tambah ekspor. Contohnya adalah lonjakan ekspor nikel dari USD 3,7 miliar (2014) menjadi USD 34,3 miliar (2022).

Pada 24 Februari 2025, Prabowo meluncurkan BPI Danantara, lembaga yang dirancang untuk membiayai dan mengelola proyek hilirisasi di sektor mineral, energi, perkebunan, dan kelautan.

3. Penguatan Resiliensi Domestik

Presiden juga menggulirkan program berbasis kesejahteraan rakyat untuk memperkuat konsumsi dalam negeri:

  • Program Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk 82 juta warga,
  • Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) sebanyak 80.000 unit untuk mendorong ekonomi desa dan membuka lapangan kerja.

“Dengan strategi yang terukur dan fokus pada tiga pilar utama ini, Indonesia diyakini tetap tangguh menghadapi tekanan ekonomi global,” tutup Noudhy.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses