Program Dinsos Balikpapan Atasi Kemiskinan dan Anak Jalanan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota melalui Dinas Sosial (Dinsos) Kota Balikpapan mengakui angka kemiskinan mengalami penurunan.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Balikpapan, Edy Gunawan mengaku angka kemiskinan tahun ini mencapai seratus ribuan jiwa.
Ia mengklaim angka kemiskinan tersebut mengalami penurunan dengan tahun sebelumnya.
“Tahun ini, angka kemiskinan ada 51.648 KK dan 121.242 jiwa. Pada 2022 angka kemiskinan tembus mencapai sekitar 60 ribuan KK, yang jelas angka kemiskinan di Balikpapan mengalami penurunan dari tahun kemarin,” ujarnya, Kamis (13/7/2023).
Menurutnya, peningkatan angka kemiskinan pada 2022 lalu disebabkan berbagai faktor. Salah satunya yang berdampak besar adalah adanya pandemi Covid-19.
“Adanya pandemi Covid-19 itu sehingga banyak yang di PHK dan saat ini ekonomi sudah mulai normal lagi,” ungkapnya.
Ia mengaku angka tersebut didapatkan langsung oleh petugas Dinsos yang turun ke rumah. Meski demikian, dikatakannya tidak seratus persen valid atau masih ada yang tidak terdata.
“Selain itu, angka kemiskinan juga diukur dari jumlah peserta program BPJS Kesehatan gratis,” jelasnya.
Untuk menekan laju catatan kemiskinan, Dinsos Balikpapan akan membuat program. Salah satunya penanganaan masalah anak jalanan pasca penertiban.
“Kami akan rencang aturanya bagaimana termasuk penanganan pengemis dan lain-lain,” imbuhnya.
Sebelumnya, Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud dalam Sidang Paripurna Istimewa hari ulang tahun (HUT) Kota Balikpapan ke-126 di Hotel Novotel Balikpapan.
Rahmad Mas’ud menerangkan pengembangan sumber daya manusia atau SDM terus mengalami kemajuan. IPM Balikpapan meningkat dari 79,01 pada tahun 2017 menjadi 81,13 pada tahun 2022.
“Rata-rata tumbuh sebesar 0,53 persen per tahun dan meningkat dari kategori tinggi menjadi sangat tinggi sejak tahun 2019. Sempat mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi COVID-19,” kata Rahmad.
Di tengah pandemi COVID-19, Kota Balikpapan juga melakukan peningkatan sektor perekonomian. Di tahuh 2021 lalu, perekonomian Kota Balikpapan tumbuh sebesar 4,56 secara year on year (YoY).
Sedangkan pada tahun 2022 diproyeksikan tetap tumbuh di tengah momentum proyek strategis nasional RDMP Kilang Pertamina Balikpapan, dan juga dimulainya pembangunan Ibu Kota Nusantara.
“Secara historis, pertumbuhan ekonomi Kota Balikpapan berada di atas pertumbuhan ekonomi regional Kalimantan Timur yang pada tahun 2022 diperkirakan tumbuh berkisar 3,25 sampai 4,25 persen,” ungkapnya.
Rahmad menambahkan, pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB) per kapita Kota Balikpapan senantiasa mengalami tren kenaikan. Hal itu tergambar dari menurunnya angka pengangguran terbuka.
Pada tahun 2021 tingkat pengangguran terbuka di Kota Balikpapan berada pada angka 8,94 persen atau 28.613 jiwa, dan pada tahun 2022 mengalami penurunan yang cukup signifikan menjadi 6,90 persen atau 22.749 jiwa.
“Penurunan angka tingkat pengangguran terbuka ini tidak lepas dari semakin meningkatnya nilai investasi yang secara langsung berpengaruh terhadap perluasan lapangan pekerjaan yang tersedia di Kota Balikpapan,” ungkap Rahmad.
Sementara itu, persentase penduduk miskin di Kota Balikpapan pada tahun 2022 juga mengalami penurunan jika dibandingkan pada tahun 2021.
“Pada tahun 2021 persentase penduduk miskin di kota adalah sebesar 2,89 persen atau berjumlah 18,53 ribu jiwa, dan mengalami penurunan 0,44 persen menjadi sebesar 2,45 persen atau 15,83 ribu jiwa pada tahun 2022,” pungkasnya.
BACA JUGA