Protokol Pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 di Balikpapan Siaga 24 Jam, Satu Hari Pernah Makamkan 10 Jenazah
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Prosesi Pemulasaran (pengurus atau pemelihara) dan pemakaman Jenazah Pasien Covid-19 dipastikan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 secara ketat.
Fajar Sulaiman- Tim Pemulasaran Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mengatakan, tim gugus tugas penanganan Covid-19 Kota Balikpapan hanya siapkan satu tim Pemulasaran Jenazah yang terdiri dari enam orang. Tim ini harus selalu siap siaga ketika akan ada penguburan jenazah pasien Covid-19.
“Kita cuma satu tim aja, ada enam orang.
Itu aja jadi tinggal atur waktu aja misalnya pemakanan itu ada jeda atau hanya tugas empat orang, kita gunakan waktu itu untuk istirahat,” kata Fajar.
Fajar mengatakan, semenjak masuknya virus Covid-19 di Balikpapan, pihaknya hampir setiap hari memakamkan pasien Covid-19, baik itu pasien yang dinyatakan positif maupun pasien probable.
Dengan mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap, Fajar dan timnya lakukan penyemprotan disinfektan pada peti jenazah, sebelum peti diangkat. Saat memasukan jenazah ke dalam liang lahat, juga dilakukan dengan sangat hati-hati. Kain dan plastik yang menutupi tubuh jenazah harus dipastikan tidak ada celah yang bisa dimasuki tanah, khususnya bagian wajah dan tangan.
“Sebelum peti diangkat itu disemprot dulu. Baru diangkat turunkan juga hati hati. Setidaknya tanah tidak kena muka mereka dan juga pergelangan tidak ada yang terbuka kena tanah,” kata Fajar.
Fajar memastikan baju astronot yang digunakan selalu diganti setiap harinya. Cara menanggalkan baju APD pun tidak sembarang. Kata Fajar, APD yang dikenakan harus disemprot cairan disinfektan sebelum akhirnya ditanggalkan dan langsung dimusnahkan dengan cara dibakar saat itu juga.
“Kita sudah siapkan lokasi pembakaran APD di dekat area pemakaman. APD ini setiap hari harus diganti karena kita berhadapan dengan jenazah pasien Covid-19,” kata Fajar.
Bukan hanya itu, usai prosesi memakamkan jenazah, tim pemulasaran juga dituntut untuk langsung membersihkan diri. Biasanya tim ini mandi di kantor UPT pemakaman KM 15, yang merupakan lokasi pemakaman khusus pasien Covid-19.
“Jadi setiap ada yang dimakamkan kita mandi. Pernah itu satu hari 10 jenazah kita makamkan saat Agustus kemaren,” ujar Fajar.
Kata Fajar menjelaskan, saat ini tim satgas pencegahan Covid-19 memperbolehkan keluarga pasien untuk turut mengantarkan jenazah. Namun harus menerapkan protokol jaga jarak sesuai yang ditentukan.
“Kita batasi hanya tiga orang saja yang boleh hadir di pemakaman. Kalau agama Islam, keluarga kita kasih waktu mengazanin. Keluarga juga kita kasih waktu untuk pelemparan tanah terakhir ke liang lahat dengan jaraknya paling dekat lima meter. Jadi mereka masih bisa melihat saat-saat terakhir sebelum di makamkan,” ujarnya.
BACA JUGA