Proyek RDMP Harusnya Prioritaskan Warga Balikpapan

Anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan Taufik Qul Rahman

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – DPRD Kota Balikpapan kembali menyoroti keberadaan proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) atau pembangunan kilang Balikpapan. seperti disampaikan anggota Komisi III DPRD Kota Balikpapan Taufikqurahman.

Wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Balikpapan Barat itu mengatakan, saat menggelar reses banyak mendapat keluhan dari masyarakat yang tidak diakomodir Pertamina. Padahal kegiatan proyek tersebut berdekatan dengan pemukiman masyarakat.

“Jadi waktu saya reses justru warga banyak warga ngeluh susahnya bekerja pada proyek RDMP. Padahal mereka itu tinggal tidak jauh dari proyek tersebut,” ujarnya.

Sementara proyek tersebut, sudah berjalan cukup lama. Sedangkan warga Kota Balikpapan banyak yang belum diakomodir. Khususnya warga Balikpapan Barat. DPRD Kota Balikpapan telah berulangkalir rapat dengar pendapat (RDP) dengan Pertamina.

Seharsunya kata politisi PKB itu, warga Balikpapan lebih diutamakan. Namun sayangnya ketika ditanya, pihak Pertamina Kalimantan selalu menyatakan, kebijakkan untuk rekrutmen pekerja merupakan kebijakkan Pertamina Pusat.

 “Jangan sampai kami yang berada di Balikpapan Barat ini malah hanya menjadi penonton. Inilah yang terus kami soroti setiap RDP,” ujarnya

“Padahal jelas pembangunan kilangnya ini di Balikpapan, setidaknyanya warga lokal lebih diutamakan sebagai pekerja,”

Soal kabar yang menyebutkan, bahwa proyek RDMP sudah merekrut sekitar 1.600 pekerja lokal Balikpapan, pria yang akrab disapa Taufik justru mempertanyakannya. Karena harusnya bisa dibuktikkan melalui data-data yang jelas.

“Kalau data itu kan dari sana, dari kami juga belum jelas data itu. Apakah Disnaker Balikpapan dilibatkan. Jangan sampai jumlah pekerja dari luar lebih banyak ketimbang pekerja dari Balikpapan,” ujarnya.

Dia menambahkan, bisa saja kemudian DPRD Kota Balikpapan membentuk pansus, karena banyak keluhan dari masyarakat.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.