PSI Tidak Khawatir Kehilangan Suara Terkait Kebijakan Anti Poligami dan Perda Syariah
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Dalam Safari Toleransi Partai Solidaritas Indonesia (PSI)di Balikpapan selain mengkampanyekan sebagai partai anti korupsi dan anti intoleransi juga mengambil kebijakan yang mungkin tidak popular. Seperti anti poligami dan perda syariah/injil. Namun kebijakan politik ini diambil karena banyak partai yang tidak ingin mengambil resiko dengan menyuarakan itu meskipun muncul sikap pro dan kontra.
Jubir PSI Rian Ernest mengatakan dalam pertemuan kader di daerah PSI kembali menyerukan tolak poligami, khususnya kalangan internal PSI. Saat menduduki kursi legislatif, PSI akan mengambil sikap politik agar pejabat publik tidak berpoligami.
Rian mengaku tidak khawatir sikap politik tersebut akan mempengaruhi perolehan suara PSI dalam kontes pemilu perdana mereka. Termasuk menolak Perda berdasarkan agama, sesuai yang disampaikan dalam pidato politik ketua umum PSI, menolak Perda berbasis agama seperti Perda Injil dan Perda Syariah.
“Tentu menimbulkan pro dan kontra. Tapi sekali lagi dalam politik penting mengambil sikap politik. Kalau tidak apa nanti bedanya antara partai satu dengan partai lainnya,” kata Rian saat kegiatan Safari Toleransi di Balikpapan, Rabu siang (3/4/2019).
Rian menilai partai politik dewasa ini cenderung menghindari sikap politik karena khawatir elektabilitas suara hilang. Indonesia begitu beragam, sehingga tidak bisa membuat kebijakan atas dasar kelompok mayoritas.
“PSI adalah partai baru yang tidak ada beban masa lalu, tidak punya dosa korupsi dan kami sebenarnya anak-anak muda yang muak dengan sikap sikap politik yang lampau. Kita ambil sikap politik tentu akan menimbulkan pro kontra di masyarakat dan itu adalah sebuah keniscayaan,” kata Rian.
Menyinggung soal intoleransi Rian Ernest yang juga TKN Jokowi – Mar’uf menilai toleransi Indonesia akhir-akhir ini tertutup dengan adanya pihak tertentu yang ingin merubah Negara Kesatuan Republik Indonesia. PSI berpandangan ada pihak-pihak tertentu yang senang untuk memaksakan kehendaknya di ruang publik yakni konsep mayoritas ingin menekan minoritas.
“PSI jelas bila ada persekusi atas dasar mayoritas-minoritas kami akan turun. Karena kami punya jankar solidaritas ini adalah kumpulan dari para advokat yang bergerak untuk melakukan advokasi,” tandas Rian.
Selain mengusung visi partai melawan intoleransi, temu kader di daerah dalam rangka pemilihan presiden 2019. PSI menargetkan pasangan Jokowi-Ma’ruf memenangkan minimal 60 persen suara di Kalimantan Timur.
BACA JUGA