PSSI Luncurkan Liga 2, Erick Thohir : Siapa Main Sabun Kita akan Sikat
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – PSSI meluncurkan liga 2 musim 2024/2025 pada Selasa 3 September. Bakal bergulir pada 7 September dan berakhir Februari 2025.
Format kompetisi kasta kedua nasional tersebut, tak mengalami banyak perubahan dari musim sebelumnya. Dimana akan diikuti sebanyak 26 klub.
Jumlah tim tersebut dibagi menjadi tiga grup. Grup 1 diisi 9 tim, Grup 2 diikuti 9 tim, dan Grup 3 diisi 8 tim. Tiga klub teratas di Grup 1 dan Grup 2 akan melaju ke babak 8 besar. Sementara Grup 3 hanya dua klub yang lolos ke babak 8 besar.
Pada babak 8 besar, akan dibagi menjadi 2 Grup dengan format tandang-kandang. Dua tim teratas dari masing-masing grup akan melaju ke babak 4 besar dan merebutkan 3 tiket promosi ke Liga 1.
Adapun 18 tim bakal melakoni laga play-off degradasi dengan dibagi menjadi 3 grup. Nantinya, 3 tim terbawah dari masing-masing grup akan terdegradasi ke Liga 3.
Ketua Umum PSSI, Erick Thohir menekankan agar liga 2 menjaga nilai-nilai sepakbola yang bersih dan punya komitmen yang sama agar kualitas sepakbola di Tanah Air makin meningkat.
BACA JUGA :
“Memang harus diakui, Liga 2 perlu waktu untuk bangun permainan yang bersih. PSSI siap dukung seperti yang sudah dilakukan di Liga 1 dengan adanya VAR, wasit asing. Itu perlu waktu,” ujarnya dikutip dari laman PSSI,
“Namun yang penting, marwah untuk permainan bersih harus terus jadi semangat semua tim di Liga 2. Kita harus bangun kultur,”
Dalam kesempatan itu, dia Menteri BUMN itu mengingatkan, agar tak ada managemen, klub, pemain maupun pengkat pertandingan yang mencoba-coba bermain sabun.
“Siapa main sabun di Liga 2, kita akan sikat!” ujar mantan Presiden Klub Inter Milan itu.
Erick juga menambahkan agar PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi punya komitmen yang sama dengan Pegadaian sebagai sponsor dalam menjaga nama atau merek dari masing-masing entitas karena tidak mungkin membangun Liga 2 yang bermutu jika kondisinya tidak kondusif.
“Ini lahan bagi pemain untuk cari keringat, nafkah, dan prestasi, sehingga jangan hancurkan cita-cita mereka karena matchfixing,” ujarnya
“Jadi harus saling jaga demi kepentingan sepakbola nasional, PSSI, dan Timnas yang butuh sumber daya pemain dari Liga 2.”
BACA JUGA