Puasa Ramadan 2025 Mulai Tanggal Berapa? Ini Penjelasan Versi Pemerintah-Muhammadiyah
![Ramadan](https://www.inibalikpapan.com/wp-content/uploads/2025/01/pexels-media-7957127.jpeg)
BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Umat Islam di seluruh dunia bersiap menyambut bulan suci Ramadan. Pada 2025, bulan puasa kemungkinan besar berlangsung pada awal Maret.
Meskipun awal puasa bisa berbeda di setiap negara, penetapan tanggalnya tetap bergantung pada pengamatan hilal. Bulan baru dalam kalender Hijriyah menandai dimulainya Ramadan.
Lantas, puasa Ramadan di 2025 mulai berlangsung dari tanggal berapa? Simak ulasan yang inibalikpapan.com rangkum dari Suara:
Jadwal Bulan Puasa Ramadan 2025
Berdasarkan kalender Hijriyah, terdapat dua versi penetapan awal puasa Ramadan, yaitu dari pemerintah Indonesia dan Muhammadiyah.
Muhammadiyah, melalui Kalender Hijriyah Global Tunggal 1446 H, menetapkan 1 Ramadan 1446 H jatuh pada Sabtu, 1 Maret 2025. Hari Raya Idul Fitri 1446 H jatuh pada Minggu, 30 Maret 2025.
Sementara itu, Kementerian Agama Indonesia juga memperkirakan awal puasa pada 1 Maret 2025, dengan Idul Fitri pada Senin, 31 Maret 2025. Namun, keputusan ini masih bersifat perkiraan karena Kementerian Agama menetapkan tanggal resmi melalui sidang isbat setelah mengamati hilal.
Metode Penentuan Awal Puasa 2025
Penetapan awal Ramadan selalu mengacu pada kalender Hijriyah, yang memiliki siklus lebih pendek ketimbang kalender Masehi. Setiap tahun, bulan Ramadan tiba sekitar 11 hari lebih awal ketimbang tahun sebelumnya. Dalam kalender Hijriyah, setiap bulan terdiri dari 29 atau 30 hari.
Penentuan awal puasa berlangsung dengan dua metode utama: rukyatul hilal (pengamatan langsung hilal) dan hisab (perhitungan astronomi).
Di Indonesia, Kementerian Agama menentukan awal puasa melalui sidang isbat yang melibatkan ulama, ahli astronomi, dan berbagai pihak terkait. Sidang ini mengacu pada kriteria visibilitas hilal dari negara-negara MABIMS (Brunei Darussalam, Indonesia, Malaysia, dan Singapura).
Sejak 2022, MABIMS menetapkan kriteria baru untuk penentuan hilal, yaitu tinggi hilal minimal 3 derajat dan elongasi minimal 6,4 derajat. Standar ini lebih tinggi ketimbang ketentuan sebelumnya, yang hanya mensyaratkan tinggi hilal 2 derajat, elongasi 3 derajat, dan umur bulan minimal 8 jam.
Meskipun kalender sudah memperkirakan awal Ramadan, kepastian tetap bergantung pada hasil sidang isbat yang digelar Kementerian Agama menjelang akhir bulan Sya’ban.***
BACA JUGA