Puncak Peringatan PRB, Wali Kota Terima Penghargaan
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Kegiatan Peringatan Pengurangan Risiko Bencana (PRB) Tahun 2022 yang diinisiasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BPBD) di Kota Balikpapan mencapai puncaknya, di BSCC Dome, Jumat (14/10/2022).
Peringatan Bulan PRB Nasional 2022 mengangkat tema “Bebaya Etam Tegoh” diisi dengan berbagai rangkaian acara diantaranya BNPB mengajar, sosialisasi Inarisk, pameran kebencanaan, Seminar IKN Tangguh Bencana, bakti sosial, donor darah, simulasi evakuasi bencana, penanaman pohon dan pengukuhan Forum PRB Kaltim.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri langsung Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto, Gubernur Kaltim Isran Noor, Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Gubernur Sulawesi Tenggara H Ali Mazi, dan Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud.
Penutupan Bulan PRB Nasional ditandai dengan penyerahan pataka dari Gubernur Kaltim kepada Kepala BNPB, kemudian diteruskan kepada Gubernur Sulawesi Tenggara H Ali Mazi, dimana provinsi yang dikenal dengan sebutan Bumi Anoa ini akan menjadi tuan rumah peringatan Bulan PRB Nasional 2023 mendatang.
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menyerahkan penghargaan kepada Wali Kota Balikpapan yang telah berperan aktif dalam penyelenggaraan Peringatan Bulan PRB Tahun 2022 di Kota Balikpapan, Kaltim.
Penghargaan diterima langsung oleh Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud. Ia pun sangat mengapresiasi dan menyambut baik penghargaan yang diterima.
“Alhamdulillah pelaksanaan bulan PRB Nasional dapat berlangsung lancar. Dari hari pertama hingga penutupan dapat berlangsung sesuai dengan agenda BNPB Nasional,” ujar Rahmad Mas’ud.
Selain itu, Rahmad mengatakan bahwa yang terpenting adalah sesuai arahan Kepala BPNP, di mana Kepala Daerah harus tanggap dalam penanggulangan bencana.
“Kita berharap penghargaan ini bukan hanya simbol saja tetapi tadi yang menjadi arahan Kepala BNPB adalah aksi yang nyata dan tanggap adalah hal yang utama. Aksi di lapangan dalam penanggulangan bencana adalah hal yang penting,” tuturnya.
Sedangkan, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto mengatakan Indonesia ini ibarat surga tetapi ternyata bencananya juga masih belum bisa berkurang. Tercatat sejak Januari lalu sudah terjadi 2.797 kali dan pasti akan terus bertambah. Yang didominasi bencana hidrometeorologi basah sepetti cuaca ekstrem, banjir, tanah longsor, gelombang pasang dan abrasi.
“Untuk Kaltim aman-aman saja, tetapi saudara-saudara kita di daerah lain saat ini banyak yang menghadapi bencana banjir dan tanah longsor, diakibatkan musim penghujan. Untuk itu melalui momen ini kita harus semakin meningkatkan kepedulian, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia tangguh bencana, dan mempersiapkan sedini mungkin upaya pencegahan bencana di seluruh wilayah Indonesia,” tutup Suharyanto.
BACA JUGA