Rahmad : Dukung IKN Di Kaltim, Wujudkan Kota Lima Dimensi

Walikota
Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas'ud

BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Sebagai daerah penyangga Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Kota Balikpapan harus segera berbenah dari berbagai hal, salah satunya pembangunan dan perekonomian.

Wali Kota Balikpapan, Rahmad Mas’ud mengatakan, salah satu upaya mendukung IKN di Kaltim yakni dengan mewujudkan Kota Balikpapan sebagai Kota lima dimensi yaitu Jasa, Industri dan perdagangan, pariwisata, pendidikan, dan kebudayaan dalam bingkai mahdinatul iman.

“Artinya ini semua bisa kita wujudkan bersama jika tujuan itu bisa kita laksanakan, visi RPJPD Provinsi Kaltim terwujudnya masyarakat yang adil dan sejahtera dalam pembangunan berkelanjutan,” ujar Rahmad Mas’ud, Kamis (29/9/2022).

Rahmad menambahkan, di Kota Balikpapan visi yang sesuai dengan Kota ini dalam RPJPD Provinsi Kaltim yakni mewujudkan Kota Balikpapan sebagai Kota lima dimensi.

Apalagi dengan adanya pemindahan IKN di Kaltim yang pengaruhnya akan besar, terhadap ekonomi, bisnis yang ada di Kota Balikpapan tinggal bagaimana semuanya bisa memanfaatkan peranan dalam keilmuan.

“Termasuk kelibatan semua pihak mensukseskan IKN di Kaltim, sehingga peranan kita sebagai warga bisa bermanfaat bagi pembangunan IKN,” kata Rahmad.

Artinya peranan semua yang terlibat dalam pembangunan IKN jangan sampai warga Kaltim hanya jadi penonton di rumahnya sendiri.

“Dengan adanya IKN akan menciptakan lapangan kerja dan tujuan mengurangi kemiskinan, potensi ini yang harus dioptimalkan, bagaimana mendorong pertumbuhan dan menciptakan lapangan kerja dan mengurangi kemiskinan,” ajaknya.

Rahmad menambahkan, apalagi di Kota Balikpapan sebagai penyangga IKN, miliki peranan yang sangat besar, kemudian dengan adanya IKN yang menjadi simbol identitas bangsa, sehingga akan ada pemeratan pembangunan bukan hanya di pulau jawa, tapi di seluruh Indonesia.

“Pemindahan IKN juga membuat percepatan pembangunan di Kaltim, menyebarluaskan manfaat pembangunan ekonomi dan menurunkan kesenjangan antar wilayah di Kaltim dan pada umumbya di Indonesia,” ujarnya.

“Yang selama pembangunan hanya di pulau jawa, dalam hal pembangunan yang mana selama ini Kaltim selalu memberikan sumbangan besar bagi negara melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD,) yang nilaonya triliunan disetor ke Pemerintah Pusat,” tuturnya.

Untuk diketahui, Perekonomian di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diharapkan melesat pada beberapa tahun mendatang. Dua kota di sekitarnya akan ketiban untung besar.

“Jadi ketika itu digeser, ekonomi di daerah lain itu tumbuh. Tidak hanya IKN namun kota-kota yang ada di sekitarnya. Khususnya Samarinda dan Balikpapan,” terang Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Suharso Monoarfa 

Pembangunan IKN adalah proyek jangka panjang yang dilaksanakan secara bertahap dalam 20-25 tahun mendatang. Biaya yang dibutuhkan adalah sekitar Rp 466 triliun, dimana porsi terbesar akan diserahkan kepada swasta.

“Kota itu kan berkembang, jadi butuh waktu,” ujarnya.

Pembangunan KIPP IKN dikabarkan akan terdiri dari kantor pusat pemerintahan, serta kawasan permukiman yang diperuntukkan para aparatur sipil negara (ASN), TNI-Polri, dan masyarakat umum.

Pemerintah menargetkan akan ada sebanyak 320.000 populasi yang akan tinggal di KIPP IKN hingga 2045. Oleh karena itu, setidaknya sekira 82.253 unit hingga 100.000 unit rumah akan dibangun, dengan asumsi per unit diisi oleh 3-4 orang.

Kawasan pemukiman di KIPP IKN tersebut nantinya akan diisi oleh masyarakat yang terdiri dari Aparatur Sipil Negara (ASN), TNI/Polri, dan masyarakat umum. Dengan komposisi yakni 70 persen ASN, TNI/Polri, dan 30 persen lainnya masyarakat umum.

Adapun jumlah hunian yang dialokasikan sebanyak 73.026 unit diperuntukkan bagi ASN, TNI/Polri dan sebanyak 9.327 unit hingga 27.000 unit lainnya untuk masyarakat umum.

Sementara itu, investor akan masuk pada sektor komersial dan beberapa industri yang dibuka. Menurut Suharso, sederet investor sudah banyak yang menyatakan minat. Mulai dari Timur Tengah, Amerika Serikat (AS), Eropa, Jepang hingga Singapura.

“Pasti mereka masuk di tempat yang menjanjikan tingkat produktivitas yang tinggi. Kita membuat klaster di sana. Bukan hanya residensial, tapi ada komersil dan industri dan ada beberapa industri yang kita buka, kita ibarat membuka kawasan ekonomi dan insentif yang luas,” pungkasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.