Rahmad Mas’ud : Asal Komunikasi, Pedagang Pasti Memahami

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud menyatakan, pedagang dan masyarakat menyambut baik penerapan jam tertib pasar tradisional Pandansari yang mulai diterapkan, Kamis (13/02).

“Alahamdulilah antusias para pedagang, para pembeli juga mereka mendukung dan merespon. Sebenarnya ini kan asal kita konsisten saja memberikan pengarahan dan meninjau ke lapangan mereka memahami kok itu saja,” ujarnya.

Sebenarnya kata dia, para pedagang pasti mengikuti dan memahami kebijakkan yang diterapkan Pemerintah Kota Balikpapan jika, kebijakkan itu konsisten diterapkan dan terus menjaga komunikasi dengan para pedagang,

“Jadi pemerintah harus hadir, jangan di kantor duduk-duduk, jadi kita sering ke lapangan. Mereka ini kan sebenarnya perlu komunikasi dengan masyarakat, dalam hal pemerintah turut berkomunikasi , mereka memahami kok,” ujarnya.

Kata dia, memang tidak bisa langsung merubah kebiasaan maupun pola pikir para pedagang. Karenanya kebijakkan yang diterapkan, perlu waktu. Tapi juga konsisten isntasi terkait mengawasinya, sambil memberikan pemahaman.

“Coba lihat suruh tertibkan mereka tertib. Mungkin mindset yang selama ini, bayangkan puluhan tahun tidak ditegur jadi mindset mereka itu “ah gak apa-apa” jadi mindset mereka begitu ditertibkan mereka kembali lagi, karena hal yang biasa,” ujarnya

“Tapi begitu kita konsisten melakukan ini mereka memahami, bayangkan puluhan tahun mau kita rubah, perlu sosialisasi dan perlu waktu untuk merubah mindset mereka kalau tertib, kalau rapi, itu baik bukan untuk pemerintah saja,”

Dia pun memintap, pihak kecamatan dan kelurahan terus melakukan memonitor penerapan jam tertib pasar. Khususnya terus menjaga komunikasi dengan para pedagang, jika ada keluhan dari pedagang harus direspon dan dicarikan solusi.

“Nanti rutin, pak camat, teman-teman dari keluarahan akan memonitor terus dan kita hadir disini kan berinteraksi langsung dengan mereka, apa sih kendala, apa sih permasalahan mereka, artinya kita ketemukan di lapangan, kita carikan solusinya,” ujarnya

“Jadi kita mentertibkan ini bukan hanya sekadar mentertibkan tapi mencari solusi memang tidak mudah, tapi harus konsisten kita melakukan itu, kalau niat kita baik pasti ada solusinya,”

Harapannya dengan kebijakkan jam tertib pasar, perlahan para pedagang juga akhirnya mau kembali masuk ke dalam gedung pasar dan menemp[ati kios-kios yang ada. Tidak laghi berjualan diatas fasilitas umum seperti jalan, trotoar maupun dranase.

“Ya nanti begit (direlokasi ke dalam), kalau pemahaman mereka di dalam pembeli gak mau masuk (sepi), tapi toh kalau sudah di dalam semua tidak ada yang diluar, para pembeli pasti masuk juga ke dalam,” ujarnya.

“Permasalahan ini mereka disuruh masuk ke dalam, ada pedagang yang diluar, ya mereka pasti merasa gak nyaman, dagangan gak laris mereka keluar lagi.Tapi kalau kita konsisten kasih solusi mereka pasti jalankan,”

Dia menambahkan, para pedagang juga harus ditanamkan, berjualan yang tertib dan membuat nyaman para pembeli. Karena selama ini, para pedagang hanya berpikir bagaimana jualannya laris dan mendapat untung.  

“Nyaman dan tertib itu dulu, mindset itu yang harus kita tanamkan ke pedagang. Pedagang ini kan gak mau tahu yang penting dagangannya laris, laku dan dapat untung.Tapi dia tidak berpikir kalau itu tertib rapi an bersih kan rejekinya akan lebih jauh lagi,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.