Rahmad Mas’ud : Dinamika Dalam Politik Jangan Terlalu Baper
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Calon Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mempersilahkan ada partai politik yang mendukung kolom kosong. Dia menilai hal itu wajar dalam demokrasi dan merupakan hak bagi siapapun.
“Itu hak demokrasi, gak ada masalah bagi kami,” ujar Rahmad usai memenuhi panggilan Bawaslu Kota Balikpapan. Jumat (10/09)
Dia pun menganggapi santai soal laporan Politisi Hanura Ahmad Yani ke Bawaslu Kota Balikpapan terkait tuduhan bagi –bagi uang di Islamic Center bulan kemarin. Kembali dia pun menganggap hal itu, biasa dalam dinamika politik.
“Biasa, namanya demokrasi setiap orang berhak melapor atau dilaporkan, dinamika dalam politik, jangan terlalu baper kita dengan politik,” ujarnya.
Karena laporan tersebut, Ketua DPD II Partai Golkar Balikpapan itu pun kemudian dipanggil Bawaslu Kota Balikpapan. Rahmad pun kemudian memenuhi panggilan Bawaslu dan menyampaikan klarifikasi atas tuduhan itu
“Iya klarifikasi, sebagai warga negara yang baik , sebagai calon pemimpin juga yang punya itikad baik ya setiap dipangil siapapun kita harus datang sepanjang niatnya untuk kebaikan,” ujarnya.
Sekitar 30 menit Rahmad menyampaikan klarifikasi dihadapan Komisioner Bawaslu Kota Balikpapan, sekaligus meluruskan semua tuduhan . Dia menyakan, ketika itu dirinya masih berstatus Wakil Wali Kota Balikpapan.
“Bagi saya karena juga sudah jelas, saya juga cuti tanggal 26 September, yang saya dilaporkan itu sebelum tanggal 26 September. Bagi saya apa yang disampaikan itu tidak benar ,”ujarnya
“Saya pikir wajar, mungkin masyarakat ini sangking cintanya, sangking sayangnya sama saya, sehingga dia coba untuk melampiaskan kecintaannya melalui jalur ini,”
Kata dia, selama ini suka berinfaq hingga ribuan orang. Sehingga menjadi hal yang biasa ketika dirinya membag-bagi rejeki. “Kalau toh ada pemberian, bagi saya kalau kami kan setiap jumat berinfaq, semua teman-teman (jurnalis) kan tahu,” ujarnya.
“Setiap jumat berkah saya kan pasti berinfaq, bukan hanya 10 orang tapi ribuan orang.Tapi karena pandemi covid-19 ini saya batasi dulu, supaya jangan sampai ada klaster baru.”
BACA JUGA