Rahmad Mas’ud : Saya Ingin Bermanfaat Lebih Besar Bagi Masyarakat Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com — Calon Wali Kota Balikpapan Rahmad Mas’ud mengungkapkan, ingin mengabdi bagi warga. Hal itu disampaikannya saat menggelar kampanye di Taman Sari Balikpapan Utara, Rabu malam (4/11/2020).
“Dari Wakil Wali Kota kemudian ingin jadi Wali Kota, saya ingin bermanfaat besar bagi masyarakat Balikpapan, supaya saya bisa lebih besar memberikan kontribusi masyarakat, khususnya warga Kota Balikpapan,” ujarnya dihadapan warga.
“Bahwa saya ingin menjadi pejabat bukan untuk mencari sesuatu, tapi ingin memberikan sesuatu yang besar terhadap warga Kota Balikpapan,”katanya.
Dia mengungkapkan, selama 5 tahun menjadi Wakil Wali Kota tak menikmati gaji. Karena semuanya disumbangkan ke yayasan yang kemudian disalurkan ke fakir miskin, anak-anak putus sekolah atau warga yang kurang beruntung.
“Saya selama hampir 5 tahun tidak pernah nikmati uang gaji, boleh dicek, saya masukkan ke Yayasan kami yang namanya Rahmad Mas’ud Center (RMC). Itulah yang membantu fakir-fakir miskin, anak-anak pustus sekolah. Itu pun jauh lebih kurang,” ucapnya.
Menurutnya, selama ini perusahaannya sudah lebih dari cukup untuk membiayai kebutuhannya dan keluarga. Bahkan masih menyisihkan setiap bulan sebagian hasil perusahannya untuk kemudian dibagi-bagi bagi masyarakat yang membutuhkan.
“Alhamdulilah Allah menitipkan saya melalui usaha saya dan keluarga, sedekah bagi masyarakat tiap bulan yang kami hasilkan dari perusahaan kami titipkan ke RMC, ” sebutnya.
“Karena untuk membantu fakit miskin orang yang susah, termasuk janda-janda tua. Itu apakah banyak, belum. Belum banyak yang saya lakukan,”tandasnya.
“Nah itulah yang saya niat jadi pejabat, jangankan uang APBD uang rakyat kami bagikan, uang pribadi saja kami berikan untuk orang yang tidak mampu, tentunya orang yang memerlukan,”
Kata dia, gajinya sebagai Wakil Wali Kota hanya Rp 5, 150 juta. Belum lagi setiap hari dia menerima puluhan proposal permohonan bantuan. Sehingga jika mengandalkan penghasilan sebagai pejabat negara tidak mungkin akan cukup.
“Kalau mau dihitung pak, lebih enak jadi pengusaha dari pada pejabat. Gajinya gak sampai Rp 6 juta. bisa hidup? dengan proposal satu hari 20 sampai 30 kali. Tapi alhamdulilah, karena saya mensyukuri, karena pesan dari orangtua saya,,” ujarnya.
Dia menuturkan, dari delapan bersaudara rata-rata pengusaha dan hanya satu yang pegawai negeri sipil (PNS) di Samarinda. Itu juga merupakan pengusaha. “Saya anak ke-3 semuanya rata-rata pengusaha. Satu saja PNS ada di Samarinda,” ungkapnya.
“Siti Aisyah namanya, yang pegawai ini kan hobi saja, tentunya kerjaan kita ini kan pengusaha. Nah sama saya, kalau Pak Rahmad ditanya lebih senang jadi pengusaha atau di birokrasi saya lebih senang, saya kalau ditanya saya pengusaha,” ujarnya.
Sehingga dia mengibaratkan, jabatan wakil Wali Kota yang kini diembannya adalah semata karena hobi. Artinya dia akan siap melakukan apapun untuk hobinya. Bahkan berkorban untuk melayani dan berbuat bagi masyarakat Balikpapan.
“Artinya banyak orang yang salah praduga tentang saya, berarti Pak Rahmad jadi pejabat main-main dong, berarti ngurusi warga main-main jadinya karena cuma hobi,” ujarnya.
“Yang namanya hobi itu kegemaran, yang namanya hobi itu kesukaan. Jangan gaji kita, kalau kita hobi memelihara atau hobi motor atau desain mobil-mobil, jangankan gaji, deposito kita, bahkan uang makan kita, kita ambil untuk kepentingan hobi,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama dia juga menyampaikan, 3 program unggulan jika terpilih jadi Wakil Kota Balikpapan diantaranya mewujudkan Balikpapan Kota yang terkemuka, nyaman huni, maju, modern, sejahtera dalam bingkai Madinatul Iman.
“Kenapa dalam bingkai Madinatul Iman, karena miniaturnya Indonesia itu ada di Balikpapan keanekaragaman, suku, budaya dan agama itu ada disini,” katanya.
“Kalau terbingkai dalam Madinatul Iman, artinya kalian yang beragama Kritesten, Kahtoliik Pak Pendeta, Pak Pastor bina umatmu, tanamkan keyakinan terhadap anak-anakmu,”
“Kami yang muslim tugas ulama, Pak kyai dan Pak Ustad untuk menanamkan ajaran berkeyakinan kami, sehingga apa? Dalam bingkai Kota Madinatul Iman, dalam kegiatan apapun, dari segi aspek manapun, baik sosial, politik, ekonomi kita tetap berpegang teguh kepada keyakinan kita.” terangnya.
BACA JUGA