Ratusan Pedagang Plaza Bunsay Demo Tolak Kenaikan Retribusi

Pengelola Plaza Bunsay saat berdialog dengan pedagang

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ratusan pedagang Plaza Kebun Sayur, Balikpapan Barat melakukan aksi mogok dan menutup kios berjualan mereka pada Jumat (12/2/2016).

Mereka menolak rencana kenaikan retribusi sebesar Rp50 ribu dari yang sekarang Rp140 ribu retribusi /kios oleh pengelola, PT Gusher Mitra Sejahtera (GMS).

Aksi mogok para pedagang ini bahkan membuat pengunjung bingung dan batal untuk berberlanja. Aksi pedagang ini juga dilakukan dengan menutup dagangannya sementara waktu selama pihak pengelola tidak memenuhi keinginan pedagang.

Bakri salah satu pengurus pedagang Plaza Bunsay mengatakan aksi demo menutup kios ini sebagai bentuk protes atar rencana pengelola. ditengah kesulitan pedagang seharusnya pengelola tidak melakukan kenaikan semaunya.

“Awal retribusi ini kan Rp140 ribu. Dia mau naikan 50 ribu bilangnya sudah 6 tahun nggak naik-naik. Coba mas di Rapak itu sudah 12 tahun nggak naik-naik retribusi. Ramai lebih murah lagi,” ujarnya.

Aksi pedagang yang berlangsung beberapa jam ini membuat pengelola akhirnya mengikuti keinginan pedagang namun diambil jalan tengah yakni kenaikan hanya Rp10 ribu dengan jam operasional sampai pukul 17.30 wita.

“Kita mau saja naik bayar retribusi sampai Rp175 ribu kalau bukanya sampai jam 10 malam saat ramadan dan sampai jam 8 malam kalau hari biasa,” ujar Bakrie.

Aksi pedagang ini membuat pengelola mengurungkan rencana kenaikan retribusi itu. Difasilitasi oleh Polsek Balikpapan Barat, digelar pertemuan pedagang bersama Branch Manager PT GMS Andang Dwiananto digelar .
Dalam pertemuan itu akhirnya disepakati iuran hanya naik Rp 10 ribu sehingga retribusi menjadi Rp 150 ribu. Namun operasional plaza Kebun Sayur hanya sampai pukul 17.30 Wita.

“Usulan Rp 175 ribu dan buka seperti biasa akan kami hitung dulu apakah memungkinkan. Tapi saat ini kita sepakati naik Rp10 ribu,” kata Andang.

diketahui, dari 4 lantai yang ada, hanya tiga saja yang operasional dalam arti terdapat kegiatan. “Yang dilantai IV itu ngak ada sudah, kalau lantai III itu paling 40 persen saja. Hanya lantai I dan II saja. Kalau sini ada sekitar 1000 kios pedagang,” terang Bakrie.

Pedagang membeli kios ukuran 2×3 dari pengelola sebesar Rp70 juta dan membeli dengan cara dicicil melalui bank. “Sepi sekali disini beda dengan di Rapak sana. Kita ini bayar cicilan kios saja setengh mati,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.