Ratusan Penumpang di Pelabuhan Semayang Langgar Protokol Kesehatan

penumpang di pelabuhan semayang Balikpapan membludak

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan menyatakan akan menggelar razia di Pelabuhan Semayang terkait adanya laporan ratusan penumpang berkerumun dan melanggar protokol kesehatan.

Wali Kota Balikpapan Rizal Effendi mengatakan, pihaknya kini tengah berkoordinasi dengan Pelindo, Pelni maupun Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) untuk melakukan penegakkan disdiplin [rotokol kesehatan.

“Ini sangat berbahaya sekali, Pemkot akan menindaklanjuti informasi itu berkoordinasi dengan instasi terkait di pelabuhan,,” ujarnya.

Menurutnya, Peraturan Wali Kota (Perwali) Nomor 23 Tahun 2020 sudah jelas mengatur soal sanksi bagi yang melanggar protokol kesehatan.  Karena kejadian tersebut tidak boleh terulang kembali. Karena sangat berpotensi terjadi penularan.

“Karena ini tidak boleh terulang lagi kejadiannya, tentu bisa diberikan sanksi. Kita akan lakukan razia, masih berkoordinasi,” ujarnya.

PT. Pelindo IV Balikpapan menyatakan tak menyangka akan ada sebanyak 900 lebih penumpang yang naik KM Lambelu menuju Indonesia Timur. Karena rata-rata para penumpang membeli tiket melalui online

Manager Pelayanan Barang, Usaha dan Tuck PT Pelindo IV Balikpapan, Fanny Herling menuturkan, mereka tidak mungkin mengusir penumpang. Termasuk menyuruhnya menunggu diluar area Pelabuhan Semayang.

“Memang kami kaget ternya penumpangnya sampai 900 orang. Tapi kan kita tidak bisa suruh mereka menunggu diluar paleabuhan,” ujarnya

“Karena kita tidak mau mengambil resiko, karena akan justru tambah berbahaya lagi. Jadi Mereka tetap di dalam pelabuhan,”

Keberangkat ke Indonesia Timur merupakan yang pertama sejak dilakukan pandemi covid-19. Sehingga kemudian jumlah penumpang membludak dan diluar dugaan. Sementara petugas juga terbatas hanya 4 orang dalam pelabuahan.

Kata dia, jika dibantu Pemerintah Kota Balikpapan maupun TNI dan kepolisian, kemungkinan bisa dilakukan penerapan protokol kesehatan. “Kami kesulitasan karena petugas kami yang ada sangat terbatas,” ujarn nya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.