Remaja Lakukan Penembakan di Sekolah di Wisconsin AS, Tewaskan Tiga Orang
WISCONSIN, inibalikpapan.com – Kasus penembakan di sekolah kembali terjadi di Sekolah Kristen Abundant Life di Wisconsin Amerika Serikat (AS) pada Senin, 16 Desember 2024.
Tembakan tersebut tewaskan seorang siswa dan seorang guru serta melukai enam orang lainnya sebelum polisi menemukan terduga pelaku sendiri tewas di tempat kejadian.
Sekolah ini adalah sekolah swasta yang mengajar sekitar 400 siswa dari taman kanak-kanak hingga kelas 12 di Madison.
Madison adalah ibu kota negara bagian dengan penduduk sekitar 270.000 orang.
Dua siswa yang terluka dalam penembakan itu mengalami cedera serius, kata Kepala Polisi Madison Shon Barnes dalam konferensi pers.
Seorang guru dan tiga siswa lainnya tertembak dan diperkirakan akan selamat. Dua dari korban tersebut telah pulang dari rumah sakit, kata Barnes.
Penembak, seorang siswa di sekolah yang menggunakan pistol, juga tewas di dalam sekolah oleh petugas yang langsung memasuki kampus saat tiba, kata polisi.
Petugas menolak untuk mengidentifikasi penembak berdasarkan nama, usia atau jenis kelamin, mereka juga tidak mengidentifikasi korban.
Pelaku Diduga Remaja Putri 17 Tahun
CNN dan Associated Press, mengutip sumber polisi yang tidak disebutkan namanya.
Media ini melaporkan penembak itu adalah seorang gadis berusia 17 tahun yang menembak dirinya sendiri setelah mengamuk.
Apabila benar, maka akan menjadi hal yang langka, karena hanya sekitar 3 persen pelaku penembakan massal adalah perempuan, menurut penelitian.
Belum ada motif penembakan, yang menurut pihak berwenang terjadi di satu tempat di dalam sekolah.
Namun keluarga tersangka penembakan mau bekerja sama dalam penyelidikan, kata polisi.
“Hari ini adalah hari yang sangat menyedihkan. Tidak hanya bagi Madison, tetapi juga bagi seluruh negara kita. Kepala polisi sedang mengadakan konferensi pers untuk berbicara tentang kekerasan di komunitas kita,” Barnes, seorang mantan guru sekolah, dalam konferensi pers sebelumnya.
“Setiap anak, setiap orang di gedung itu, adalah korban. Dan akan menjadi korban selamanya. Jenis trauma ini tidak akan hilang begitu saja,” kata Barnes.
Ada 322 penembakan di sekolah tahun ini di AS, menurut situs web K-12 School Shooting Database.
Itu adalah jumlah tertinggi kedua dari tahun mana pun sejak 1966, menurut database tersebut. Jumlah tersebut hanya diungguli oleh total 349 penembakan tahun lalu.
“Kita perlu berbuat lebih baik di negara kita dan komunitas kita untuk mencegah kekerasan senjata,” kata Wali Kota Madison Satya Rhodes-Conway.
Tersangka Penembakan Masuk Sekolah Seperti Biasa
Pelaku penembakan tiba di sekolah tepat waktu di jam masuk. Lalu ia keluarkan pistol sekitar tiga jam setelah hari sekolah dimulai.
Begitu penembakan dimulai, para siswa dikunci di ruang kelas mereka dan berperilaku dengan sangat baik, kata Barbara Wiers, direktur hubungan sekolah dasar dan sekolah di Abundant Life.
Pasalnya, siswa di sekolah tersebut sudah berlatih apa yang harus mereka lakukan jika terjadi penembakan. Biasanya mereka dapatkan informasi bahwa ini hanya latihan,” kata Wiers dalam konferensi pers. “Namun mereka takut saat ada peringatan ‘lockdown, lockdown’,” kata Wiers.
Kemudian siswa dibawa keluar kampus ke sebuah lokasi di mana semua korban dipertemukan kembali dengan orang tua mereka, kata pejabat.
Kasus Penembakan Melonjak di AS Dalam Beberapa Tahun Terakhir
Pengendalian senjata dan keselamatan sekolah telah menjadi isu politik dan sosial utama di AS. Jumlah penembakan di sekolah telah melonjak dalam beberapa tahun terakhir.
Epidemi kekerasan senjata telah menimpa sekolah negeri dan swasta di komunitas perkotaan, pinggiran kota, dan pedesaan.
Presiden Joe Biden meminta Kongres untuk memberlakukan undang-undang pengendalian senjata untuk mencegah pembantaian lebih lanjut.
“Tidak masuk akal bahwa kita tidak dapat melindungi anak-anak kita dari momok kekerasan senjata ini. Kita tidak dapat terus menerimanya sebagai hal yang normal,” kata Biden dalam sebuah pernyataan.
Pada tahun 2022, Biden menandatangani undang-undang reformasi senjata federal besar pertama dalam tiga dekade.
UU tersebut ditandatangani sebulan setelah seorang pria berusia 18 tahun melepaskan tembakan di Sekolah Dasar Robb di Uvalde, Texas, menewaskan 19 siswa dan dua guru.
Penembakan di Wisconsin ini terjadi 12 tahun dan dua hari setelah salah satu penembakan sekolah paling terkenal dalam sejarah AS yaitu pembantaian di Sekolah Dasar Sandy Hook di Newtown, Connecticut.
Saat itu seorang pria berusia 20 tahun bersenjata senapan semi-otomatis menembaki 20 anak sekolah ditambah enam orang dewasa yang bekerja di sekolah tersebut.
Jajak pendapat menunjukkan pemilih Amerika mendukung pemeriksaan latar belakang yang lebih ketat terhadap pembeli senjata.
Selain itu juga, warga meminta pembatasan sementara terhadap orang-orang yang sedang dalam krisis, dan persyaratan keamanan yang lebih ketat untuk penyimpanan senjata di rumah-rumah yang memiliki anak.
Namun, para pemimpin politik sebagian besar menolak untuk bertindak, dengan alasan perlindungan konstitusional AS bagi pemilik senjata.
BACA JUGA