Reses, Nasi kotak dan Facebook, Anggota Dewan Bersama Rekannya Kena Tipu

Abdul Yajid (kiri kacamata hitam) saat menjadi Ketua Komisi II DPRD melakukan sidak di Pasar Pandan Sari. (dokumentasi)

BALIKPAPAN, inibalikpapan.com – Hati-hati bagi siapapun termasuk anggota DPRD kota Balikpapan atas kejahatan di dunia maya. Momen reses dewan selama sepekan ini, rupanya dijadikan momentum pelaku kejahatan dunia maya untuk berselancar melakukan penipuan.

Korbannya  yakni anggota Komisi I DPRD Kota Balikpapan Abdul Yajid dan rekannya seorang pemilik catering, Asnah.

Modusnya  membuat akun facebook palsu yang seolah milik anggota DPRD memesan nasi kotak.

Si pelaku yang belum diketahui ini, rupanya memesan 500 nasi kotak atas nama Abdul Yajid via FB untuk kegiatan Reses Rabu malam (23/8/2017) di kawasan gunung Sari Ilir kecamatan Balikpapan tengah (23/8/2017).  Harganya disetujui Rp25 ribu per kotak kepada Asnah dengan nilai Rp12,5 juta.

Asnah pun percaya dan mengiyakan dengan membuatkan 500 kotak itu untuk kegiatan hari Rabu. Bukan hanya itu saja, pelaku juga meminta agar dibuatkan nasi kotak untuk kegiatan Reses hari Kamis (24/82017). Beruntung permintaan kedua ini belum direalisasikan.

Yajid membeberkan kejadian itu Rabu malam.  Dia membenarkan bahwa pekan ini seluruh anggota DPRD sedang menggelar reses namun Yajid tidak mememsan nasi kotak itu

“Si pelaku membuat akun Facebook yang menggunakan foto saya. Di akun itu status pekerjaan sebagai Ketua Komisi II DPRD Balikpapan, padahal saya di Komisi I sekarang. Kemudian dia (pelaku) mengirim pesan atau chat pribadi kepada bu Asnah, pesan nasi kotak untuk acara di daerah Gunung Sari Ilir Balikpapan pake akun yang dibuat dan menggunakan foto saya itu. Bu Asnah percaya,” terang Yajid.

Kejanggalan lain, bahwa Yajid memiliki konstituen di dapil Kecamatan Kota bukan kecamatan Balikpapan Tengah.

Kejanggalan lain, pelaku atas namanya meminta uang sebagai jalan memuluskan pemesanan nasi kotak.

“Malah, si pelaku sempat meminta uang Rp500 ribu kepada Bu Asnah, katanya sebagai uang pelicin agar nasi kotak itu dipesan ke Bu Asnah. Dan Bu Asnah pun mengiyakan tapi nomor rekening yang dikirim pelaku ke Bu Asnah bukan atas nama saya tapi orang lain,” sambungnya.

Yajid baru mengetahui kejadian ini setelah Asnah datang ke rumahnya mengabarkan pemesanan nasi kotak kepada istrinya.

“Saya baru tau hal ini saat Bu Asnah datang ke rumah dan bertemu istri saya, ya untuk konfirmasi nasinya mau diantar ke mana. Terus istri saya telepon saya, tanya kalau saya ada pesan nasi, akhirnya saya ngomong langsung sama Bu Asnah, di situ saya tau. Dia (pelaku) pesannya hari ini (Rabu) sebanyak 500 kotak dan besok 500 kotak,” jelasnya.

Atas kejadian ini, Yajid melalui akun FB resminya buru-buru menyampaikan  klarifikasi bahwa telah terjadi penipuan atas nama dirinya melalui akun FB palsu. Dia pun menyampaikan hal itu melalui medsos Whats App kepada seluruh  rekan kerja maupun relasinya.

“Perhatian kepada semua sahabat facebook.  Apabila ada yang mengatasnamakan saya ‘Abdul Yajid’, yang berkaitan dengan financial, atau pemesanan barang apa saja, itu bukan saya dan itu adalah penipuan.

Saya tidak pernah memesan atau meminta uang atau barang kepada siapapun.  Ada yang memakai akun saya untuk penipuan,” tulis Yajid di akun Facebooknya.

Namun klarifikasi yang dilakukan Abdul Yajid ini ternyata justru di like oleh si pelaku penipuan. “Dia malah ngelike status saya itu,”ujarnya sambil tersenyum.

Rencananya, Kamis ini (24/8/2017) Abdul Yajid bersama rekan sesama korban penipuan akan melaporkan ke Polres Balikpapan, pada Kamis ini.  Yajid merasa kasus ini telah mencoreng nama baiknya

“Saya akan lapor ke polisi bersama Bu Asnah. Jadi Bu Asnah sebagai saksi atas laporan saya. Dan Bu Asnah juga nanti buat laporan, saya sebagai saksinya. Dan saya lapor ke polisi karena ini menjelekan nama saya,” katanya.

 

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.