Ribuan Guru dan Penjaga Sekolah Jalani Rapid Test Massal Persiapan Simulasi Belajar Tatap Muka
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Ribuan guru SD dan SMP, termasuk tenaga kependidikkan, penjaga sekolah dan tukang kebun menjalani rapid test. Hal itu sebagai persiapan untuk menggelar simulasi belajar mengajar tatap muka pada 14-17 Desember pekan depan
“Nah hari ini 1.175 guru SD, kemudian 1.533 guru SMP bersama tenaga kependidikkan, pejaga sekolah, tukang kebun dilakukan rapid test oleh dinas kesehatan kota sebagai antisipasi tenaga pendidik di dalam dalam kondisi baik-baik saja,” ujar Kepala Dinas Pendidikkan dan Kebudayaan (Disidikbud) Kota Balikpapan Muhaimin, Kamis (10/12).
Dia mengatakan, jika nantinya ada yang reaktif hasil rapid test akan langsung dilakukan swab test. Jika hasilnya positif tidak diperkenankan mengikjuti simulasi. “Kalau di swab ada yang positif tidak boleh ikut proses pembelajaran, yang kita minta non reaktif semua,” ujarnya
Sebanyak 77 sekolah yakni 23 SMP negeri, 12 SMP swasta, 30 SD negeri dan 12 SD swasta akan menggelar simulasi. “Mudah-mudahan (rapid test)berjalan lancar sehingga simulasi tanggal 14-17 berjalan dengan maskimal,” ujarnya.
Simulasi nantinya dibagi, untuk SMP simulasi belajar mengajar tatap muka pada 14 Desember. Sedangkan untuk belajar jarak jauh atau daring pada 15 Desember. “Kemudian tanggal16-17 yang SD, tanggal 16 tatap muka, tanggal 17 daring,” ujarnya.
Dari hasil simulasi tersebut, akan dilakukan evaluasi terkait kesiapan sekolah khususnya dalam menerapkan 6 pedoman yang ditetapkan Kementerian Pendidikan khususnya mencegah terjadi penularan covid-19. Termasuk kesiapan orangtua siswa.
“Dari hasil pelaksanaan simulasi nanti kita bisa mengevaluasi untuk menuju 11 Januari, apakah 6 syarat yang ditetapkan Kementerian itu disekolah bisa diterapkan dengan baik, Kemudian apakah Satgas di sekolah bisa bekerja dengan maksimal,” ujarnya
“Nah yang paling penting orangtua bagaimana mempersiapkan peserta didik. Karena kuncinya pada saat anak-anak berangkat dari rumah. Karena dia harus dibekali makanan, dia harus pakai masker, kemudian ada cadangan masker,”
Orangtua juga diminta untuk mengantar langsung anaknya ke sekolah tidak menggunakan angkutan umum. “Kalau menggunakan angkutan antar jemput kita minta yang jumlah penumpangnya tidak lebih dari 4 orang, supaya aman,” ujarnya.
“Nah semua nanti prilaku dari rumah dan kesanggupan orangtua, nanti dibuat semacam perjanjian antara pihak sekolah dan orangtua, semacam pakta integritas. Bahwa sekolah sudah mempersiapkan 6 daftar periksa, tugasnya selesai,”
Orangtua juga diminta mempersiapkan prilaku anaknya ketika belajar mengajar tatap muka ditengah pandemi covid-19, bagaimana mentaati protokol kesehatan. “Tugas berikutnya orangtua mempersiapkan prilaku anak kita di pandemi covid-19 ini,” ujarnya.
Dia menambahkan, dari hasil angket yang disebar ke 27.4596 orangtua siswa SMP, sekitar 79,30 persen setuju belajar tatap muka dan 20,70 hanya mau ikut belajar daring. Untuk SD sebanyak 63.827 orangtua yang mengisi angket
“Sekitar 82.16 persen setuju belajar tatap muka dan sekitar 17,84 belajar daring. Jadi total yang isi angket 91.323 orangtua jadi sudah hampir 100 persen mewakili di SD dan SMP,” ujarnya.
BACA JUGA