Top Header Ad

Ribuan Pegiat Seni Layangkan Petisi Terkait Eksploitasi oleh AI

Eksploitasi seni AI
Salah satu personel ABBA, Bjork (paling kanan) saat acara podcast bersama BBC terkait eksploitasi seni oleh AI (X/@ABBA)

LONDON, inibalikpapan.com — Ribuan pelaku seni menandatangani surat protes terhadap eksploitasi karya seni oleh Artificial Intelligence (AI).

Mereka termasuk musisi gaek ABBA, Radiohead, dan The Cure sepakat dengan para aktor dan penulis untuk menganggap karya seni tersebut dipergunakan untuk membangun perangkat kecerdasan buatan.

Ribuan artis tersebut menandatangani surat yang mereka rilis pada hari Selasa, 23 Oktober 2024. Mereka memberikan peringatan publik terbaru tentang perangkat AI yang dapat menghasilkan gambar, musik, dan tulisan sintetis setelah dilatih pada sejumlah besar karya buatan manusia.

“Penggunaan karya kreatif tanpa izin untuk melatih AI generatif merupakan ancaman besar dan tidak adil bagi mata pencaharian orang-orang di balik karya tersebut. Hal ini tidak boleh mendapatkan izin,” begitu bunyi petisi tersebut seperti dikutip dari Associated Press.

Di antara para penanda tangan adalah Björn Ulvaeus dari grup musik Swedia ABBA, Robert Smith dan Thom Yorke dari The Cure, serta rekan-rekan band Radiohead-nya.

Sedangkan para penulis yang turut menandatangani termasuk novelis pemenang Nobel Kazuo Ishiguro dan juga beberapa aktor dan aktris seperti Julianne Moore, Kevin Bacon, dan Rosario Dawson.

Novelis terlaris, James Patterson, menandatangani surat tersebut pada hari Selasa juga. Ia juga sempat layangkan surat terbuka lainnya tahun lalu yang terselenggara oleh Authors Guild.

Ia kemudian mengajukan gugatan terhadap perusahaan AI yang masih berlangsung di pengadilan federal New York.

Petisi Sebagai Inisiasi Mantan Eksekutif Perusahaan Berbasis AI

Penyelenggara petisi tersebut adalah komposer Inggris dan mantan eksekutif AI Ed Newton-Rex. Ia katakan mereka yang mencari nafkah dari karya seni sangat khawatir tentang eksplotasi oleh AI tersebut.

“Perusahaan AI generatif membutuhkan tiga sumber daya utama untuk membangun model AI. Manusia, data dan komputasi. Mereka menghabiskan banyak uang untuk dua yang pertama. Terkadang satu juta dolar per teknisi. Hingga satu miliar dolar per model. Namun, mereka berharap untuk mengambil yang ketiga,  yakni data pelatihan secara gratis,” katanya.

Newton-Rex adalah mantan kepala audio di perusahaan teknologi Stability AI. Tetapi mengundurkan diri tahun lalu. Alasannya adalah karena perusahaan tersebut katakan normal saja mengambil konten berhak cipta untuk melatih model AI tanpa lisensi.

Istilah dalam hukum hak cipta AS yang berarti izin dari pemilik hak cipta tidak diperlukan.

“Ketika perusahaan AI menyebut ini ‘data pelatihan’, mereka melakukan eksploitasi akan seni. Yang kita bicarakan adalah hasil karya, yakni tulisan, karya seni dan musik mereka,” tambah Newton-Rex.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.