Top Header Ad

Ricuh! Penangkapan Eks Presiden Korsel Yoon Suk Yeol Gagal

Yoon Suk Yeol
Presiden Korsel Yoon Suk Yeol saat berpidato usai dimakzulkan (Tangkapan Layar YouTube CNN)

SEOUL, inibalikpapan.com – Pengawal kepresidenan dan pasukan militer Korea Selatan cegah pihak berwenang tangkap Yoon Suk Yeol pada Jumat (3/1/2025) di rumahnya di pusat kota Seoul.

Terjadi ketegangan selama enam jam dimana Yoon berada di bawah penyelidikan kriminal atas pemberontakan pasca insiden pemberlakuan darurat militer.

Ia pun dapatkan surat perintah penangkapan.

“Hampir tidak mungkin untuk melaksanakan surat perintah penangkapan karena kebuntuan yang sedang berlangsung,” kata Kantor Investigasi Korupsi untuk Pejabat Tinggi (CIO) dalam sebuah pernyataan seperti dikutip Reuters.

Para pejabat CIO dan polisi menghindari ratusan pendukung Yoon yang berkumpul menjelang fajar di dekat kediamannya pada hari Jumat.

Mereka bersumpah memblokir penangkapan tersebut  dengan nyawa mereka.

Beberapa orang meneriakkan, “Rakyat melindungi Presiden Yoon Suk Yeol,” dan menyerukan agar penangkapan kepala CIO.

Pejabat dari CIO tiba di gerbang kompleks kepresidenan tidak lama setelah pukul 7 pagi atau pukul 05:00 WIB. dan masuk dengan berjalan kaki.

CIO dan Polisi Kalah Jumlah

Begitu berada di dalam kompleks, CIO dan polisi kalah jumlah dengan personel Dinas Keamanan Presiden (PSS). Terlebih ada pasukan militer yang menjaga keamanan presiden, kata seorang pejabat CIO kepada Reuters.

Lebih dari 200 agen dan tentara PSS membentuk beberapa lapisan rantai manusia untuk memblokir CIO dan polisi, pejabat itu menambahkan.

Meski terjadi pertengkaran dan agen PSS tampak membawa senjata api, tidak ada senjata yang ditarik dalam bentrokan tersebut, kata petugas tersebut.

Yoon, sudah berada dalam proses isolasi sejak dia pemakzulan pada 14 Desember dan tidak terlihat selama ketegangan tersebut, katanya.

Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan menyatakan pasukan tersebut berada di bawah kendali PSS.

CIO membatalkan upaya untuk menangkap Yoon sekitar pukul 13.30.

Ja ungkapkan karena kekhawatiran atas keselamatan personelnya  dan mengatakan  sangat menyesali sikap Yoon yang tidak patuh.

CIO mengatakan akan mempertimbangkan langkah selanjutnya. Polisi, yang merupakan bagian dari tim investigasi gabungan, telah menetapkan ketua dan wakil PSS sebagai tersangka dalam kasus pidana karena menghalangi tugas resmi dan mengeluarkan panggilan bagi mereka untuk diinterogasi pada hari Sabtu, lapor berita Yonhap.

Pemberontakan adalah salah satu dari sedikit tuntutan pidana yang tidak memiliki kekebalan terhadap presiden Korea Selatan.

Kuasa Hukum Yoon Sebut Surat Perintah Penangkapan Itu Ilegal

Surat perintah penangkapan Yoon, telah dapat persetujuan pengadilan pada hari Selasa. Surat ini muncul setelah dia mengabaikan beberapa panggilan untuk diinterogasi, berlaku hingga 6 Januari.

Dalam sebuah pernyataan setelah gagalnya upaya penangkapan, tim hukum Yoon mengatakan CIO tidak memiliki wewenang untuk menyelidiki pemberontakan.

Tim hukum sesalkan bahwa mereka telah mencoba untuk  secara paksa mengeksekusi surat perintah penangkapan dan penggeledahan yang ilegal dan tidak sah di wilayah keamanan yang sensitif.

Pernyataan itu memperingatkan polisi agar tidak mendukung upaya penangkapan.

Ketua sementara Partai Kekuatan Rakyat pimpinan Yoon menyambut baik penangguhan tersebut dan mengatakan penyelidikan tetap dapat berlangsung tanpa menahan Yoon.

Surat perintah saat ini memberi penyelidik hanya waktu 48 jam untuk menahan Yoon setelah penangkapannya.

Penyidik ​​kemudian harus memutuskan apakah akan meminta surat perintah penahanan atau membebaskannya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.