Top Header Ad

Rinda Desianti Jabat Plt Kepala Diarpus Kukar, Siap Bikin Gebrakan dalam 3 Bulan

Rinda Desianti resmi menjabat Plt Kepala Dinas Perpustakaan (Diarpus) Kukar
Rinda Desianti resmi menjabat Plt Kepala Dinas Perpustakaan (Diarpus) Kukar. Foto: Ist

TENGGARONG, inibalikpapan.com,– Rinda Desianti resmi ditunjuk jadi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Diarpus) Kutai Kartanegara (Kukar). Jabatan ini akan ia emban selama tiga bulan, terhitung mulai 1 April sampai 1 Juli 2025.

Meski masa jabatannya terbilang singkat, Rinda—yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Badan Kesbangpol Kukar—mengaku siap menjalankan tugas dengan sebaik mungkin.

“Ini pengalaman baru buat saya. Tapi saya ingin membawa warna baru, walaupun cuma tiga bulan,” ungkapnya santai.

Salah satu pekerjaan rumah terbesar yang langsung jadi fokusnya adalah realisasi pembangunan depo arsip. Rinda menyebut, meskipun pembangunan fisiknya belum bisa terlaksana tahun ini, paling tidak tahap awal seperti pemilihan lahan bisa direncanakan di 2026.

“Karena ini nggak bisa sembarangan. Ada syarat-syarat khusus, jadi harus benar-benar diperhatikan,” tegasnya.

Di awal masa jabatannya, Rinda juga masih menyesuaikan diri dengan struktur organisasi dan program kerja yang ada di Diarpus Kukar. Tapi untuk tahap awal, ia ingin memastikan urusan administrasi, terutama soal pengelolaan keuangan, bisa berjalan lebih rapi.

Dalam waktu dekat, Rinda juga akan menggelar rapat internal bersama tim Diarpus Kukar. Tujuannya, untuk mendengarkan langsung rencana program kerja tahun 2025 dan menyelaraskannya dengan kebutuhan nyata di lapangan.

“Terima kasih atas kepercayaannya. Saya tahu banyak pencapaian yang sudah ditorehkan teman-teman Diarpus. Itu harus terus dipertahankan, bahkan kalau bisa ditingkatkan,” katanya.

Meski begitu, ia tidak menutup mata dengan berbagai kekurangan yang masih ada. Rinda menekankan pentingnya kerja kompak untuk memperkuat Diarpus Kukar, minimal sampai ada pejabat definitif yang ditunjuk.

Satu lagi yang jadi perhatiannya adalah bagaimana menghidupkan perpustakaan sebagai tempat wisata edukasi, terutama buat anak-anak.

“Sekarang minat baca anak-anak makin menurun. Saya pribadi masih lebih suka baca buku fisik ketimbang lewat HP. Makanya saya dorong program-program kreatif untuk tingkatkan literasi, misalnya lewat lomba bertutur atau mendongeng,” tutupnya.***

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses