Top Header Ad

RS Kanudjoso Kewalahan Tangani Pasien Covid-19, Puluhan Antri dan Banyak Tolak Pasien

Pasien dirawat di Selasar RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Rumah sakit di Kota Balikpapan makin kewalahan menampung pasien terpaparcovid-19 yang terus melonjak setiap harinya.

Bahkan RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan pun terpaksa harus menolak pasien covid-19, khususnya yang tengah dalam kondisi baik karena ruang isolasi penuh.

“Kita sudah banyak menolak pasien, terutama pasien-pasien dalam kondisi yang sehat,” ujar Wakil RSUD Kanudjoso Djatiwibowo Balikpapan Ahmad Zuhro Ma’ruf dalam rapat dengan Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkompida), Rabu (08/07/2021) malam.

Dia mengatakan, hingga saat ini sebanyak 255 pasien yang dirawat sementara kapasitas tempat tidur hanya 260 dan sebanyak 27 pasien belum bisa masuk ruang isolasi.

“27 pasien yang belum bisa masuk itu kondisi terakhir pada saat ini. Mungkin 1-2 hari kedepan kami akan menambah kapasitas ICU sebanyak 12 tempat tidur,” ungkapnya.

Begitupun ada pasien covid-19 yang harusnya mendapat perawatan di ruang ICU namun terpaksa diruang –perawatan biasa. Karena telah penuh dan keterbatasan tempat tidur.

“Belum lagi pasien yang harusnya dirawat terpaksa dirawat diruang biasa tentunya jauh dari kebutuhan pasien tersebut,” ujarnya.

Belum lagi banyak tenaga kesehatan di rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Kaltim terpapar covid-19. “Tambah lagi tenaga kesehatan kami, dokter dan perawat berjatuhan,” katanya.

Belum lagi lanjutnya, hanya rumah sakit Kanudjoso yang bisa merawat ibu hamil yang terpapar covid-19 karena menyangkut fasilitas. Sehingga rumah sakit lain juga sudah harus disiapkan.

“Ada satu lagi mungkin perliu kita garus bawahi kesiapan rumah sakit menerima kasus positif pada ibu hamil saat ini hanya di Kanudjoso saja bisa menerima,” bebernya.

Dia meminta Pemerintah Kota (Pemkot) Balikpapan mencari solusi untuk menambah ruang isolasi. “Kiranya ada terobosan untuk menambah jumlah tempat tidur,” ujarnya.

Kata dia, kasus kematian karena covid-19 di rumah sakit Kanudjoso juga sangat tinggi. Bahkan dalam satu hari pernah tercatat hingga 8 pasien dalam satu hari. Kondisi ini memprihatinkan.

Karenanya pihaknya mendukung kebijakan PPKM Darurat disemua sektor untuk kesehatan. “Karena kita tidak tahu bagaimana jadinya masyarakat dibiarkan berkumpul  termasuk dalam hal ini beribadah,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.