Rupiah Kian Mengkhawatikan, Ini Saran Kadin Balikpapan
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Kadin Kota Balikpapan meminta Pemeritah agar mengambil langkah antisipasi mengingat rupiah kian mengkhawatirkan karena sempat menyentuh Rp 15 ribu per dollar Amerika Serikat.
“Ada dua hal yang bisa dilakukan pemerintah agar nilai tukar Rupiah terjaga dan stabilitas ekonomi Indonesia bisa terjamin. Yang pertama adalah menggenjot, mendorong ekspor produk dan menekan barang impor dari luar negeri,” kata Ketua Kadin Kota Balikpapan Yaser Arafat
Menurutnya, pemerintah bisa me maksimal potensi sumber daya alam yang ada. Termasuk melakukan public service obligation (PSO) atau margin antara harga pokok dengan harga jual atas BBM
“Contoh, dengan memberikan 20 persen untuk sawit sebagai bahan bakar biodiesel. Itu kan berarti ada usaha pemerintah dalam menekan dan mengoptimalkan potensi yang sebenarnya harus dilakukan sejak lama,” ujarnya.
Dia menjelasakan, dengan impor minyak untuk bahan bakar solar mencapai 1,4 juta barel per hari. Artinya, dengan mereduksi 20 persen atau memangkas biaya sebesar 280 ribu barel per hari.
“Kompetisi harga pun menjadi turun yang tadinya Rp5.500 menjadi Rp5.150 untuk satu liter solar. Sebenarnya, itu pun bisa turun sebanyak 40 persen dan tingkat komersialnya menjadi Rp4.500 per hari,” ujarnya.
Dia mengungkapkan, ketahanan g energi harus terjaga untuk menjaga stabilitas harga. Jika impor minyak bisa ditekan pemerintah, maka jebloknya perekenomian hingga ditingkat lokal juga tidak terlalu parah.
“Itu penting untuk ketahanan energi bagi Indonesia. Misalnya nih, RDMP di Balikpapan, kilang Pertamina kan sekarang 250 ribu barel dan akan menjadi 360 ribu barel per hari. Artinya, itu akan mengurangi impor lagi,” ujarnya.
Sedangkan postur APBN untuk minyak dipatok pemerintah sekitar 55 Dolar per barel. Sedangkan harga minyak dunia saat ini mencapai 75 Dolar per barel. Sehingga, dengan menekan impor dan memaksimalkan potensi sumber daya Juga akan membuat beban utang negara menjadi berkurang.
“Coba kita kalikan dengan asumsi 1 juta barel per hari, kalau selisihnya USD20 saja, maka sudah USD200 miliar per hari untuk impor minyak. Selisihnya aja loh ya,” ujarnya.
BACA JUGA