Rusia Kecam Kebijakan Joe Biden Izinkan Ukraina Gunakan Rudal

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov (X/@ConflictDISP)

KYIV, inibalikpapan.com  — Kremlin peringatkan Presiden AS Joe Biden yang izinkan Ukraina serang target ke Rusia dengan rudal jarak jauh pasokan AS.

Hal ini tentu dapat memparparah peran serta meningkatkan ketegangan internasional lebih tinggi.

Washington melonggarkan batasan terhadap apa Ukraina dapat gunakan dengan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACM) buatan Amerika, kata pejabat AS pada Minggu 17 November 2024.

Padahal langkah harus dapat dihindari karena dapat meningkatkan konflik dan menimbulkan konfrontasi langsung antara Rusia dan NATO.

“Jelas bahwa pemerintahan yang akan berakhir di Washington sengaja mengambil langkah-langkah tersebut. Hal ini seperti menyiram bahan bakar ke dalam api. Hal ini memprovokasi peningkatan ketegangan lebih lanjut di sekitar konflik ini,” kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov seperti dikutip dari Associated Press.

Keputusan Biden tersebut hampir pasti karena masuknya Korea Utara ke dalam pertempuran. Pasalnya keputusan itu muncul sebelum ia berangkat ke KTT Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik di Peru.

Peskov sempat ingatkan wartawan akan pernyataan dari Presiden Vladimir Putin pada bulan September.

Putin katakan dengan izinkan Ukraina targetkan Rusia maka akan meningkatkan eskalasi perang

“Sifat konflik akan berubah dramatis,” kata Putin saat itu. “Ini berarti bahwa negara-negara NATO — Amerika Serikat dan negara-negara Eropa — sedang berperang dengan Rusia.”

Peskov mengklaim bahwa negara-negara Barat yang memasok senjata jarak jauh juga menyediakan layanan penargetan ke Kyiv.

“Ini pada dasarnya mengubah modalitas keterlibatan mereka dalam konflik,” katanya.

Peringatan Vladimir Putin Akan Campur Tangan Negara Barat

Putin telah peringatkan pada bulan Juni lalu bahwa Moskow dapat menyediakan senjata jarak jauh kepada pihak lain untuk menyerang target Barat.

Hal ini akan ia lakukan jika NATO mengizinkan Ukraina menggunakan senjata sekutunya untuk menyerang wilayah Rusia.

Setelah menandatangani perjanjian dengan Korea Utara, Putin mengeluarkan ancaman eksplisit untuk menyediakan senjata kepada Pyongyang.

Putin katakan Moskow dapat mencerminkan argumen Barat bahwa terserah kepada Ukraina untuk memutuskan bagaimana cara menggunakannya.

“Negara Barat pasok senjata ke Ukraina tapi katakan tidak kendalikan apapun dan tak masalah bagaimana Ukraina gunakan senjata itu,'” kata Putin. “Yah, kami juga bisa katakan kami pasok senjata kepada satu negara dan kami tinggal bilang tidak mengendalikan apa pun.”

Putin juga telah menegaskan kembali kesiapan Moskow untuk menggunakan senjata nuklir jika melihat ancaman terhadap kedaulatannya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.