Rusia Kembalikan Anak-Anak Ukraina Kepada Keluarga Mereka

Anak Rusia Ukraina
Komisaris Rusia Urusan Anak Maria Lvova-Belova saat bersama Presiden Rusia Vladimir Putin (Kremlin.ru)

MOSKOW, inibalikpapan.com  – Rusia dan Ukraina capai kesepakatan dimana Rusia kembalikan total sembilan anak ke keluarganya di Ukraina pasca mediasi oleh Qatar.

Qatar yang telah menjadi perantara beberapa kesepakatan serupa sejak mulainya perang skala penuh pada Februari 2022.

Komisaris Rusia untuk anak-anak, Maria Lvova-Belova, mengatakan pada Kamis (28/11/2024) bahwa total sembilan anak, berusia enam hingga 16 tahun, telah dikembalikan ke kerabat di Ukraina.

“Sebagian besar anak-anak tinggal di Rusia dengan kerabat dekat. Terutama dengan nenek mereka. Seorang anak laki-laki, berusia 16 tahun, yang telah ditinggalkan tanpa pengasuhan orang tua sejak lahir. Ia berada di panti asuhan Aleshkinsky. Kakaknya mengambil hak asuh anak itu,” katanya seperti dikutip dari Reuters.

PBB Populasi Ukraina Menurun 10 Juta Jiwa Sejak Invasi Rusia

“Kisah anak-anak itu sangat berbeda. Beberapa diantaranya sangat dramatis. Orang tua dari seorang anak laki-laki berusia 12 tahun bercerai. Dan tahun ini ibunya meninggal. Sekarang anak laki-laki itu akan pergi ke ayahnya di Ukraina.”

Lvova-Belova mengatakan pada hari Rabu, 27 November 2024, bahwa mediasi Qatar juga memungkinkan pemulangan dua anak laki-laki Rusia, berusia tujuh dan sembilan tahun, dari Ukraina.

Ia mengatakan anak laki-laki yang lebih tua dipertemukan kembali dengan ibunya, setelah tinggal bersama ayah dan neneknya di Ukraina sejak 2019.

Yang lebih muda dikembalikan kepada ayahnya setelah kematian ibunya, yang telah membawanya ke Ukraina pada tahun 2020.

Lvova-Belova tidak mengatakan bagaimana sebagian besar anak-anak itu berakhir di Rusia.

Ukraina mengatakan sekitar 20.000 anak telah dibawa ke Rusia atau wilayah yang diduduki Rusia tanpa persetujuan keluarga atau wali sejak perang mulai.

Ukraina menyebut penculikan itu sebagai kejahatan perang yang memenuhi definisi genosida dalam perjanjian PBB.

Moskow mengatakan telah melindungi anak-anak yang rentan dari zona perang.

Pada bulan Maret 2023, Pengadilan Kriminal Internasional mengeluarkan surat perintah penangkapan Lvova-Belova dan Presiden Vladimir Putin terkait dengan penculikan anak-anak Ukraina. Rusia mengecam surat perintah itu sebagai hal yang keterlaluan dan tidak dapat diterima.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.