Rusia Tembakkan 93 Rudal Jelajah dan Ratusan Drone ke Ukraina

Rudal Rusia Ukraina
Tampak para petugas penyelamat sedang memantau daerah yang kena serang (Ukrainan Emergency Service)

KYIV, inibalikpapan.com — Rusia melancarkan serangan udara besar-besaran terhadap Ukraina pada Jumat(13/12/2024) dengan tembakkan 93 rudal jelajah dan balistik serta kurang lebih 200 pesawat nirawak (drone).

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sampaikan hal ini melalui akun Telegramnya, seperti dilansir dari Reuters.

Ia gambarkan serangan ini sebagai salah satu pemboman terberat terhadap sektor energi negara itu sejak invasi skala penuh Rusia hampir tiga tahun lalu.

Pertahanan Ukraina menembak jatuh 81 rudal, termasuk 11 rudal jelajah yang dicegat oleh pesawat tempur F-16 dari sekutu Barat awal tahun ini, kata Zelenskyy.

Ia lanjutkan bahwa Rusia teror jutaan orang dengan serangan seperti itu dan ia perbarui seruannya kepada khalayak internasional.

“Perlu adanya reaksi keras dari dunia atas serangan besar-besaran. Reaksi besar-besaran adalah satu-satunya cara untuk menghentikan teror,” kata Zelenskyy.

Ketidakpastian Bantuan AS Kepada Ukraina Pasca Pelantikan Donald Trump

Namun, ketidakpastian menyelimuti bagaimana perang itu akan berlangsung tahun depan.

Presiden terpilih Donald Trump, yang akan menjabat bulan depan, telah berjanji untuk mengakhiri perang.

Hal ini menimbulkan keraguan apakah dukungan militer AS yang vital untuk Kyiv akan terus berlanjut.

Di Moskow, Kementerian Pertahanan mengatakan militer Rusia menggunakan rudal presisi jarak jauh dan pesawat nirawak pada fasilitas bahan bakar dan energi yang sangat penting di Ukraina.

Upaya ini memastikan berfungsinya kompleks industri militer Rusia. Serangan itu merupakan balasan atas serangan Ukraina hari Rabu.

Ukraina gunakan Sistem Rudal Taktis Angkatan Darat (ATACM) dari AS ke pangkalan udara Rusia, katanya.

Trump mengatakan dalam sebuah wawancara yang di majalah TIME pada hari Kamis bahwa ia menentang Ukraina untuk menyerang target di tanah Rusia menggunakan senjata dari AS.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan pada hari Jumat bahwa sikap Trump “sesuai dengan posisi kami.”

“Dalam kasus ini, kami memiliki visi bersama tentang penyebab eskalasi dan itu positif. Jelas, Trump menyadari apa yang meningkatkan konflik,” kata Peskov kepada wartawan.

Serangan Rusia Sasar Sumber Energi Ukraina

Kedutaan Besar AS di Kyiv mengatakan serangan hari Jumat juga menargetkan jaringan transportasi dan fasilitas utama lainnya.

Perusahaan energi swasta terbesar Ukraina, DTEK, mengatakan serangan itu akibatkan kerusakan serius akan pembangkit listrik termalnya.

Rusia telah berulang kali mencoba melumpuhkan sistem kelistrikan Ukraina.

Upaya ini untuk mematahkan keinginan warga sipil yang tertinggal dalam kegelapan tanpa air bersih atau pemanas.

Tentunya upaya ini juga untuk mengganggu manufaktur pertahanan Ukraina.

Menteri Energi Ukraina Herman Halushchenko mengatakan pekerja energi melakukan segala upaya meminimalisir konsekuensi negatif bagi sistem energi.

Ia berjanji untuk merilis lebih banyak rincian tentang kerusakan setelah situasi keamanan memungkinkannya.

Angkatan udara Ukraina melaporkan beberapa pesawat nirawak serang Ukraina semalam bersamaan oleh segerombolan rudal jelajah Rusia di wilayah udara negara itu.

Ukraina sebut Rusia juga menggunakan rudal balistik Kinzhal dari udara terhadap wilayah barat Ukraina.

Pejabat Ukraina telah memperingatkan bahwa Rusia menimbun rudal jelajah dan balistik untuk serangan lebih lanjut.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.