Samator Siapkan Suplai Oksigen, Tingkatkan Kapasitas Produksi
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Ketersedian tabung oksigen menjadi salah satu yang dibutuhkan ditengah pandemi Covid-19 seperti saat ini.
GM Samator Wilayah Kaltimtara Hasan Ali mengatakan, kondisi yang saat ini di gambarkan dari kapasitas pabrik samator yang ada di Bontang itu masih berada 70-80 persen untuk serapannya produksinya.
“Jadi untuk dinaikan lagi kapasitasnya masih bisa, kita masih ada sisa 20 persen dari sisi suplai seluruh provinsi Kaltim, Kalsel dan Kalteng mengambil di Bontang,” ujar Hasan Ali, dalam rapat persiapan pembentukan satgas oksigen, Sabtu (10/7/2021).
Dari Samator juga sudah bekerja sama dengan PLN, dalam hal ini untuk pasokan listrik sudah ditanggung, karena produksi oksigen itu 80 persen suplainya dari listrik.
“Permintaan oksigen memang ada peningkatan sangat tinggi pada Juni, sementara alat penunjang suplai ke rumah sakit tidak secara siginifkan kami dapatkan, kesulitan dari ketersedian tabung itu sangat terbatas, tabung oksigen tidak ada dibuat di Indonesia semua di import dari Cina, Jepang dan Amerika,” jelasnya.
Untuk mengatasi ketersedian tabung oksigen, solusi dari Samator adalah dengan berkoordinasi dengan beberapa industri atau perusahaan yang menggunakan tabung industri. Cara dibersihkan dengan hidrotest agar bisa digunakan untuk oksigen.
“Kami bantu dengan isi oksigennya, untuk tabung bisa pemkot atau provinsi yang berkoordinasi dengan pihak perusahaan atau industri,” akunya.
Hambatan lainnya terkait pengiriman, dimana untuk infrastuktur jalan dari Bontang ke samarinda yang belum memadai, penyeberangan dari Balikpapan ke PPU dari sisi kapal, ASDP hanya menyiapkan satu kapal untuk pengangkutan B3.
“Hanya boleh diangkut satu kapal sehari sementara pengiriman kami tidak bisa hanya mengandalkan satu kapal saja karena pengiriman pagi, siang, malam harus menyeberang,” tutupnya.
Terhadap persoalan ketersediaan tabung, pemerintah kota akan menyampaikan dan meminta bantuan dari industri migas di Balikpapan seperti Pertamina, PHM, PHKT dan lain. ” Kami senin jadwal akan ketemu pertamina. Ini akan kami sampaikan,” ujar Rahmad.
Terkait ASDP, Rahmad mengaku akan berkoordinasi dengan ASDP agar bisa membantu memperlancar diatribusi tabung gas atau oksigen untuk industri. ” Itu kan barang berbahaya jadi harus khusus gak bisa gabung dengan lainnya. Kita komunikasi kan ini dengan ASDP, ” tuturnya.
BACA JUGA