SAMS Sepinggan Butuh Waktu 5 Tahun Untuk Raih Kembali 7,3 Juta Penumpang
BALIKPAPAN, INIBalikpapan.com — Proses kegiatan pemindahan ibu kota baru diperkirakan akan memberikan dampak positif bagi pertumbuhan penumpang di Bandara Sepinggan Balikpapan sebesar 9 persen.
Namun untuk mencapai penumpang 7,3 juta orang seperti tahun 2018 lalu, dibutuhkan waktu 5 tahun. Saat ini jumlah penumpang yang diangkut sebanyak 7200-7300 orang perhari.
“Jadi diperkirakan 5 tahun lagi Bandara SAMS Sepinggan sama dengan 2018 yaitu sanggup melayani 7,5 juta penumpang namun biasanya prediksi kita angka eror 10-15 persen artinya pasti dengan kebijakan pemerintah dengan pemindahan ibukota pemindahan pegawai itu pasti akan bertumbuh dan terjadi peningkatan penumpang di sini. Tapi itu baru 5 tahun lagi nanti terjadi 2025,” jelas GM AP I Sepinggan Balikpapan Farid Indra Nugraha.
SAMS Sepinggan pada 2018 lalu, melayani penumpang sebanyak 7,3 juta orang. Namun dengan dibukanya APT Pranoto pada November 2018 lalu, berdampak sekitar 35-40 persen karena ada 40 penerbang atau 20 jadwal penerbangan di Samarinda.
“Itu 5000-5500 penumpang yang dilayani di APT Pranoto. Jadi kalau 11.500 penumpang, itu ada 7000 penumpang saja yang dilayani bandara SAMS Sepinggan,”ungkapnya.
Secara keseluruhan, tahun 2019 diperkirakan Bandara Sepinggan Balikpapan hanya melayani 5,2 juta orang atau ada penurunan penumpang 35-40 persen.
“Airport itu bukan bisnis kayak mall. Market yang sudah terbentuk 7,2 juta itu kuenya dibagi dua Pranoto dan SAMS Sepinggan. Jadi tergantung pada pertumbuhan titik ekonomi baru di Kaltim. Kalau ada pasti penumpang meningkat. Kalau nggak ada ya kue yang ada dibagi,”bebernya.
“Jadi kalau ditanya pertumbuhan bandara Sepinggan justru menurun 40 persen. Tapi kalau dari titik 2019 pasti akan ada peningkatan di 2020 kita asumsikan ada kenaikan 9 persen setiap tahunnya. Kalau proses kegiatan pembangunan itu kita asumsikan peningkatan penumpang 9 persen,”katanya memperkirakan.
Sepinggan Balikpapan kembali diakui akan mengalami penurunan drastic keuntungannya bahkan diperkirkaan akan merugi hingga akhir 2019 nanti.
“Tahun 2018 mendapatkan keuntungan Rp48 miliar tapi di 2019 ini diperkirakan minus atau merugi hingga Rp33 miliar. Secara ekonomi Balikpapan tidak ada pertumbuhan justru minus menurun. Tahun ini Balikpapan (Bandara Sepinggan) kami perkirakan rugi Rp25-33 miliar. Target (keuntungan )kan 50 miliar. Jauhkan turunnya,” ulasnya.
Sekalipun turun, Farid menegaskan tidak akan menurunkan pelayanan yang dilaksanakan dan dicapai saat ini. “Meskipun kita rugi ktia menjaga level top service kita. Ini masalah orientasi,” tukasnya.
BACA JUGA