Satia Bagdja Minta Maaf, Persiba Gagal ke Babak Delapan Besar

Pelatih Persiba Satia Bagdja saat konfrensi pers

BALIKPAPAN, Inibalikpapan – Pelatih Persiba Balikpapan Satia Bagdja meminta maaf karena anak asuhnya gagal ke babak 8 besar, setelah dipermalukan tamunya Madura FC 1-2 dikandang. Kekalahan itu bahkan membuat Beruang Madu terancam degrdasi.

“Kita berjuang sekarang supaya tidak degradasi. Yang jelas saya minta maaf sama masyarakat Balikpapan karena gak bisa masuk babak 8 besar . Kalau kita menang minimal ada harapan kita ke babak 8 besar,” ujarnya.

Dia mengungkapkan, kekalahan anak asuhnya karena menganggap enteng lawan. Sehingga tidak bermain seperti biasa. Bahkan gol Persiba yang dicetak Beni Oktavianto dibabak pertama justru karena kesalahan komunikasi bek dan kiper lawan.

 “Saya di setengah main bilang ke pemain dari nilai 100 hanya nilai 40 permainannya. Saya bilang ke Beni (Oktovianto) gol kamu ke gawang lawan itu kebetulan. Semuanya itu yang saya takutkan menganggap enteng lawan,” ujarnya

“Gak ada determinasi, gak ada semua pemain. Termasuk Reza Saputra yang dia biasa bisa lewati pemain lawan, sekarang susah sekali. Jadi dipikiran mereka pertandingan ini gampang , itu yang saya takut. Dari awal itu yang saya takut,”

Saat turun minum, Satia sengaja memasukkan Stevanus Bungaran dan Fadil Redian. Namun pergantian itu tak merubah permainan Persiba. Tim tamu justru mencetak dua gol, sekaligus membalikkan skor dan membuat Persiba malu dihadapan pendukungnya.

“Sama saja Stevanus kita pasang dibabak kedua, gak ada apa-apa . Beberapa kali dia salah passing, nah itu yang gak ada. Stevanus harusnya dia bisa angkat tim, saya masukkan dua gelandang Fadil Redian dan Stevanus gak angkat tim,” ujarnya.

“Memang lawan dibawa (juru kunci klasemen) tapi kita juga posisinya dekat-dekat aja, itu yang saya takuti kejadian malam ini. Gak ada kerjasamanya, lapangan tengah semuanya,”

Absennya M. Said karena akumulasi kartu dan Yusuf Bachtiar akibat cedera juga berdampak pada permainan tim kebanggaan masyarakat Kota Balikpapan itu. Khususnya dilini tengahyang justru kedodoran. Karena terlihat minim kreatifitas.

“Jadi tim itu berubah-rubah, karena ada pemain yang tak bisa bermain. Said dan Yusuf tak main memang berpengaruh. Saya orang pertama yang kesal sekali mereka bermain begitu,” ujarnya.  

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.