Sebagai Penyangga IKN, Kaltim Harus Dapat Kebijakan Luar Biasa

Wakil Ketua DPD RI Mahyudin disela-sela grup diskusi terkait Transformasi Ekonomi Kaltim Pasca Berdirinya IKN di Balikpapan, Rabu (15/05/2024) / inibalikpapan

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Sebagai daerah penyangga Ibu Kota Nusantara (IKN), Kaltim harus mendapat kebijakan luar biasa dalam pembangunan infrastruktur.

Hal itu disampaikan Wakil Ketua DPD RI Mahyudin disela-sela grup diskusi terkait Transformasi Ekonomi Kaltim Pasca Berdirinya IKN di Kampus Universitas Balikpapan, Rabu (15/05/2024).

“Kaltim harus mendapat kebijakan luar biasa untuk menunjang infrastruktur IKN dari sisi penyangganya,” katanya.

Anggota DPD daerah pemilihan (dapil) Kaltim itu mengungkapkan, Kaltim dan IKN tidak memiliki hubungan herarki karena sama-sama daerah sehingga yang menjembatani Pemerintah Pusat.

Namun dia menepis anggapan, kehadiran IKN justru akan membuat Kaltim terlupakan. Khususnya dalam mengejar ketertinggalan pembangunan, karena Pemerintah fokus bangun IKN.

“Kaltim ada gubernurnya, ada Wali Kota nya, Pemerintah Daerahnya harus kreatif, inovatif, harus gencar juga melobi,” ujarnya

“Jangan cengeng, jangan terlalu mengharap kita ini dikasihani orang, tapi kita harus berjuang,”

BACA JUGA :

Pertambangan Masih Dominan

Menurutnya, tantangan Kaltim kini yakni agar tidak bergantung pada sektor tambang. Karena produk domestik regional bruto (PDRB) sektor pertambangan masih dominan mencapai 53,24 persen.

“Kalau tidak diantisipasi dengan baik misalnya, ini potensi juga ancaman bagi kita, ketika tambang habis, seperti apa?,” ujarnya

Sementara angka pengangguran juga tinggi, belum lagi jumlah pendatang yang meningkat dengan keberadaan IKN. Sehingga hal itu juga harus dituntaskan sehingga tidak menimbulkan persoalan sosial.

“Angka pengangguran kita cukup tinggi, di Balikpapan 7 persen, di Bontang 7,5 persen. Di Kuta Timur juga 6 persen,” sebutnya.

“Dengan banyaknya pendatang ini tantangan bagi kita juga yang harus diselesaikan,”

Kembali mantan Bupati Kutai Timur itu menegaskan, bahwa IKN harus berdampak positif bagi masyarakat Kaltim, baik untuk lapangan pekerjaan, ekonomi, Pendidikan dan kesehatan.

“Termasuk penyiapan kota menjadikota yang modern Balikpapan agar bisa berakselerasi dengan kehadirannya IKN,” ujarnya.

Kaltim Harus Siapkan Kapasitas SDM Agar Bisa Terlibat di IKN

Ketua Yapenti Billy Away menyampaikan FGD Uniba yang menghadirkan Dr. Mahyudin akan mendiskusikan maupun masukan-masukan untuk Universitas Balikpapan. Billy berharap agar para mahasiswa bisa aktif menyimak dan mengajukan beberapa pertanyaan terkait adanya IKN Nusantara.

“Supaya di generasi-generasi yang akan datang, mahasiswa ini bisa langsung berkiprah, bukan hanya menjadi orang-orang yang sekadar tahu bahwa IKN ada di Kalimantan Timur. Namun diharapkan, para mahasiswa Uniba nantinya juga memiliki peranan di IKN Nusantara,”katanya saat sambutan.

Rendi Ismail menambahkan kehadiran Mahyuddin ke kampus Uniba untuk yang kesekian kalinya. FGD ini diharapkan memberikan banyak manfaat, bekal kepada para mahasiswa Uniba.

Terkait dengan ditetapkannya Kabupaten PPU sebagai IKN Nusantara, Rendi berharap kepada seluruh mahasiswa untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin. Bahkan ke depan, IKN membuka ruang kesempatan yang sangat luar biasa. Agar mahasiswa Uniba dapat meraih kesempatan tersebut.

“Kenapa kita tidak dikasih ruang dan kesempatan. Namun ketika diakomodir, diberi ruang, diberi kesempatan, ternyata kita memang rendah secara kualitas, secara kompetensi dan SDM. Dan kita memang harus akui,” tandasnya.

Untuk itu SDM Kaltim termasuk generasi muda harus bersiap dan mempersiapkan diri termasuk para sarjana Uniba. “Dan ini komitmen kami dari Universitas Balikpapan, bagi sarjana-sarjana dari Uniba sudah harus memiliki kemampuan yang tidak saja cukup berdaya saing, tetapi mampu diuji secara kualitas, secara mumpuni dan secara kompetensi,”katanya.

Dalam FGD bertema “Transformasi Ekonomi Kaltim Pasca Kehadiran IKN”, juga diikuti Ketua Dewan Pembina Yayasan Pendidikan Tinggi (Yapenti) Dharma Wirawan Kalimantan Timur (DWK) Dr. H. Rendi Susiswo Ismail, Rektor Uniba Isradi Zaenal.

Hadir pula Ketua Yapenti Billy Away, beberapa pejabat struktural Universitas Balikpapan serta 100 mahasiswa dari berbagai program studi yang ada di Universitas Balikpapan.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.