Sebanyak 50 Persen Angkot Mati KIR, Dishub Balikpapan Gencarkan Razia
BALIKPAPAN,Inibalikpapan.com – Sebanyak 50 persen angkot di Balikpapan dinyatakan mati KIR dan Izin trayek. Hal ini terungkap saat pendataan oleh pihak Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Balikpapan saat melalukan razia.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Balikpapan Adwar Skenda Putra tak menampik jika banyak angkot di Balikpapan yang mati KIR dan izin trayeknya. Berdasarkan data Dishub Balikpapan, sekitar lebih dari 50 persen dari total angkot tercatat mati KIR dan izin trayek. Dengan total 400 unit angkot yang masih beroperasi.
Kemudian pendataan ulang, karena banyak sekali angkot itu ternyata mati kir, mati trayek, mati perusahaan.
“Bukan mati KIR aja, perusahaannya juga mati. Hampir separoh dia mati semua izin trayeknya. Kalau kita mau pakai aturan, mungkin angkot itu sudah dikandangkan semua. Dikatakan yang beroperasional itu di luar ketentuan,” ujar Edo, sapaan akrabnya, Jumat (23/8/2024).
Kini, pihaknya tengah melakukan pendekatan persuasif, agar sopir lekas melakukan pendataan identitas sopir dan izin trayek.
“Kami sudah mulai imbau pengusaha sopir itu 15 Agustus untuk mendaftarkan izin trayek dan identitas diri,” imbuhnya
Hal ini, kata Edo, dapat memudahkan Dishub dalam membina, memberi bantuan, serta memfasilitasi para sopir angkot.
Setiap satu angkot, bisa mendaftarkan dua identitas sopir. Dengan ketentuan angkot memiliki izin trayek, sopir memiliki SIM A, dan harus ber- KTP Balikpapan.
Meski banyak dari sebagian sopir berasal dari luar kota Balikpapan, Edo menyebut, pendataan ini berguna agar ketika ada bantuan sosial bisa tepat sasaran.
“Kita bisa mulai berbenah dan mengikuti aturan. Dengan melakukan pendekatan persuasif untuk ayo sama-sama agar daya saingnya baik,” akunya.
Sementara itu, Sopir angkot melihat Balikpapan City Trans (BCT) dinilai tidak layak beroperasi lantaran kondisi struktur jalan di Kota Balikpapan masih belum memenuhi syarat.
“Struktur jalanan masih belum memenuhi syarat. Kami dari sopir angkot juga masih layak melayani masyarakat balikpapan,” kata Ketua Koordinator Solidaritas Pengemudi Angkot Balikpapan, Hendra.
Manajemen Transportasi Pintar
Sebagai daerah penyangga IKN, kota Balikpapan menjadi uji coba penerapan teknologi manajemen transportasi pintar. Pelaksanaan uji coba akan dilaksanakan dengan Sergek Projects, perusahaan solusi kota dan mobilitas pintar asal Kazakhstan.
Direktur Pengembangan Ekosistem Digital Otorita Ibu Kota Nusantara, Tonny Agus Setiono mengatakan, dalam blue print pembangunan IKN itu adalah salah satunya terkait transportasi dan mobilitas.
“Kami sudah bekerja sama khususnya dalam pengaturan manajemen lalu lintas di Jalan Raya dengan pihak Sergek,” ujar Tonny Agus Setiono kepada media, di kantor Dishub Balikpapan, Rabu (20/3/2024).
Tonny menambahkan, pemilihan Sergek projects karena mereka memiliki suatu aplikasi yang dapat mengatur. Misalnya dalam melakukan analisis terhadap data kendaraan dan volume waktu tempuh.
“Pengaturan itu diperlukan untuk manajemen transportasi sehingga tindakan memerlukan banyak alat transportasi,” akunya.
Penerapan aplikasi manajemen transportasi pintar ini, juga akan melibatkan instansi terkait lain diantaranya dengan pihak kepolisian terkait data nomor kendaraan. Yang mungkin melakukan pelanggaran di jalan untuk ditindaklanjut.
“Aplikasi ini juga berfungsi untuk memantau terkait kondisi lingkungan misalnya masalah emisi,” imbuhnya.
BACA JUGA