Sebanyak 77 Penghuni Rudenim Balikpapan Dipindahkan ke Tiga Daerah

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Dalam bulan ini Imigrasi Balikpapan akan mengirimkan 33 pencari suara asal Afganistan ke Tanjung Pinang.

Selanjutnya menyusul 44 orang akan dikirimkan kembali ke sejumlah rumah detensi seperti Tanjung Pinang, Jakarta dan Makasar.

Plt Wali Kota Rahmad Mas’ud mengatakan dalam pertemuan dengan muspida Kota bersama Imigrasi dan Rudenim disepakati pula bahwa kota Balikpapan menolak pembentukan home community.

“Hasil pemerintah kota menolak pembentukan home Community di Balikpapan dan segara 77 warga pencari suaka ini akan diberangkatkan dimutasi kesejumlah daerah,” katanya usai memimpin rapat Musyawarah Pimpinan Daerah soal penanganan pencari suaka di Balikpapan (7/5/2018).

Penolakan adanya home Community setelah dilakukan pertemuan dan masukan dari FKUB, MUI dan tokoh masyarakat. ” Menolak karena khawatir akan berdampak pada sosial kemasyarakatan. Mereka akan dipindahkan. Pemulangan menggunakan dana IOM,” tambahnya.

Kepala Rudenim Balikpapan Muhammad Irham Anwar menyatakan saat ini kondisi Rudenim sudah kondusif namun penyelesaian yang betul-betul akan dilakukan dengan cara pemindahan penghuni.

” 66 orang Tanjung Pinang, 9 ke Jakarta dan dua ke Jakarta. Itu yang ada space menampung mereka karena semua rumah detensi penuh. Kalau di Balikpapan kita ngak ada home Community,” katanya usai Rapat Muspida Balikpapan.

Pemindahan mereka karena untuk menghilangkan kejenuhan penghuni Rudenim juga adanya keputusan direktorat jenderal Imigrasi yang didukung forum komunikasi pimpinan daerah.

” Mungkin kedepan bisa kosong bisa tidak tergantung direktorat. Mungkin penempatan mereka disini tentunya harapkan ada lampu hijau dari pemda,” ujarnya.

Sekarang ini penghuni Rudenim Balikpapan sebanyak 149 orang. saat Oktober tahun lalu mereka berjumlah 198 orang.

” Minggu depan mereka dipindahkan ke Tanjung Pinang 33 orang. Mereka Tanjung Pinang mau menerima 66 tapi bertahap dikirim kesana karena khawatir pesawat nanti ada apa-apa kalau terlalu banyak,” tukasnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.