Sebelum Mengajar di Perbatasan, Ratusan TNI AD Dapat 40 Jam Latihan Mengajar dari Kemendikbud
450 TNI Yon Rider Ikut Pelatihan Kelas Mengajar Untuk Daerah 3 T
BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com- Mulai Senin ini hingga Kamis mendatang (11-16 Maret) sekitar 450 personil TNI AD batalion Rider Madong, Balikpapan mengikuti pelatihan kelas mengajar dari Kemendikbud RI. Mereka akan mengajar di daerah terluar, tertinggal dan terdalam (3T) di wilayah Kaltimra.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbud, Supriano membuka Bimbingan Teknis Penguatan Kompetensi dalam Pembelajaran di kelas Kepada Personil TNI AD di Yon Rider 600/Mdg Balikpapan, (11/3).
Menurut Supriono ada kesepakatan Kemendikbud RI dan TNI. Dalam perjanjian ini, Kemendikbud memberikan pelatihan tentang proses pembelajaran selama 40 jam kepada personel yang bertugas di daerah 3T.
“ Para prajurit akan diberi pelatihan pedagogik pada 11 hingga 14 Maret 2019. Dengan demikian, para prajurit TNI AD tersebut dapat ikut menjadi pendidik di daerah-daerah yang kekurangan guru,”jelasnya (11/3/2019).
“Ini merupakan salah satu solusi dalam mengatasi kekurangan guru yang ada di daerah 3T. Banyak sekolah di daerah 3T yang kekurangan guru,” sambungnya.
Diketahui, Kemendikbud melakukan perjanjian kerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat tentang Penugasan Personel TNI AD sebagai pengajar pada satuan pendidikan di daerah 3T.
Lebih jauh Supriono menjelaskan ruang lingkup kerja sama ini meliputi penguatan kompetensi prajurit dalam mengajar di daerah 3T, program penguatan pendidikan karakter bagi peserta didik, pemantau dan evaluasi.
“Yang akan kita berikan adalah pendidikan pedagogiknya. Jadi, bagaimana cara mengajar, bagaimana mengajar yang menyenangkan. Kan TNI ini serius ya, tapi kalau menghadapi anak-anak ini kan harus tidak emosional,” ujar Supriano.
Selain itu, kemampuan utama yang diajarkan terkait dengan pembinaan karakter, bela negara, baca tulis hitung, kecakapan hidup dan kepanduan.
Aster Kasad Yonif Rider 600/Mdg Mayjend TNI Bakti Agus Fadjari menjelaskan, dengan adanya pelatihan ini diharapkan bisa membuat standar bagi pengajaran di wilayah daerah terluar, tertinggal dan terdepan bisa sama rata dengan wilayah lainnya di Indonesia.
“Kita sangat berterimakasih sekali, adanya pelatihan ini saya berharap bisa membuat standar anggota kami dengan guru-guru,” tuturnya.
Personil TNI ini nantinya akan mengajar di jenjang pendidikan mulai dari Paud, SD, SMP hingga SLTA di wilayah Perbatasan Kaltim-Kaltara seperti Malinau, Nunukan dan Mahakam Ulu.
BACA JUGA