Sekitar 30 Persen Anak Balikpapan Terindikasi Alami Stunting

Kemenkes.go.id

BALIKPAPAN, Inibalikpapan.com – Pemerintah Kota Balikpapan mengerakkan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) bersama kader Posyandu untuk melakukan penyuluhan gizi anak dan balita.

Mereka mendatangi langsung rumah-rumah warga untuk melakukan penyuluhan. Langkah itu dilakukan sebagai upaya sebagai langkah pencegahan kasus stunting yang cukup tingga berdasarkan survey Kementerian Kesehatan.

Stunting adalah masalah gizi kronis yang disebabkan oleh kurangnya asupan gizi dalam waktu lama, Stunting terjadi mulai dari dalam kandungan dan baru terlihat saat anak berusia dua tahun.

Adapun tanda-tanda anak mengalami stunting yaitu anak berbadan lebih pendek dari usianya, proporsi tubuh cenderung normal namun tampak lebih muda atau kecil, berat badan rendah untuk anak usianya dan pertumbuhan tulang tertunda.

Berdasarkan data survei Kementerian Kesehatan (Kemenkes) di Balikpapan ditemukan 30 persen atau sebanyak 1.590 anak terindikasi stunting dan 600 anak diantaranya ditemukan pada usia dini.

“600 anak yang ditemukan itu di bawah usia dini, sisanya belum ditemukan. Karenanya kita kerja sama dan melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Permukiman yang membawahi sanitasi. Salah satu penyebab stunting itu juga bisa disebabkan sanitasi,” ujar Ketua Penggerak PKK Balikpapan, Arita Rizal Effendi,

“Lakukan peningkatan gizi itu dengan penyuluhan di Posyando dan puskesmas saat warga datang melakukan penimbangan berat badan anak dan lainnya,”

Langkah lain yang dilakukan untuk mencegah terjadinya stunting dengan memberikan vitamin dan rutinm melakukan pemeriksaan bagi ibu hamil. Termasuk memberikan ASI ekslusif bagi bayi.

“Setelah kelahiran dilanjutkan dengan pemberian ASI ekslusif pada bayi yang kemudian dilanjutkan pemberian makanan tambahan. Karena pemberian makanan tambahan ini juga harus benar karena terkadang orang tua tidak tahu penyerapan makanan pada usia tersebut,” ujarnya

“Kasus stunting ini juga bisa ditemui pada keluarga mampu yang tidak paham cara pemberian makanan,”

Dia menambahkan, selain melakukan penyuluhan, PKK dan Kader Pos Yandu juga melaporkan jiak menemukan kasus stunting. Karena akan langsung ditangani tim medis Dinas Kesehatan Kota Balikpapan.

“Posyando tugasnya melaporkan kondisi-kondisi ditemukan kasus stunting. Di Balikpapan ada 1800 posyando namun yang aktif hanya 800 an,” ujarnya.

Tinggalkan Komentar

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.